Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa mempertahankan tingkat reverse repurchase tidak berubah pada 3,5 persen di tengah pertumbuhan ekonomi global yang lamban.
Bank sentral Indonesia juga memangkas pertumbuhan negara menjadi 4,5-5,3 persen, dari sebelumnya 4,7 persen menjadi 5,5 persen.
Sementara itu, BI masih memperkirakan inflasi tahun ini akan “terkelola” dan berada dalam kisaran target 2 persen hingga 4 persen.
Pertumbuhan yang lebih lambat, dengan inflasi yang lebih terkendali, telah memberikan izin kepada BI untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah meskipun kebijakan bank sentral global diperketat, kata ekonom senior ING Nicholas Mapa dalam sebuah artikel penelitian.
“Kami sudah mengantisipasi kemungkinan perubahan nada pada pertemuan kebijakan BI hari ini, yang akan mengatur kemungkinan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Salah satu perkembangan yang dapat membantu meyakinkan otoritas moneter adalah rencana revisi neraca transaksi berjalan, dan sekarang harga komoditas meningkat, ekspor diperkirakan sedikit meningkat, katanya dalam makalah penelitian.
“Prospek eksternal yang membaik akan membantu mendukung nilai tukar rupiah (IDR) yang akan membantu mengurangi tekanan inflasi impor,” jelas ekonom tersebut.
Pada saat yang sama, ekonom ING mengatakan, “Meskipun suspensi tiba-tiba hari ini, kami berharap Gubernur BI Perry Vargio untuk tetap waspada terhadap setiap peningkatan tekanan inflasi.”
Vargio sebelumnya mengatakan bahwa setiap keputusan untuk memperketat kebijakan akan didasarkan pada tren inflasi utama. Dengan inflasi besar yang memanas Maret lalu (dari 2 persen menjadi 2,4 persen sebelumnya) dan tanda-tanda yang menunjukkan percepatan lanjutan dari indikator ini, BI belum mempertimbangkan perubahan nada pada pertemuan Mei atau Juni.
“Kami memperkirakan inflasi inti akan naik menjadi 3 persen dalam beberapa bulan mendatang. Pertumbuhan yang dapat mendorong BI untuk mengetatkan suku bunga dengan latar belakang pertumbuhan yang menurun, inflasi mengancam akan melampaui target inflasi BI,” tutup Mr Mapa.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Seorang wanita Tionghoa yang berpose untuk foto di Indonesia jatuh ke gunung berapi dan meninggal
Departemen Pertahanan AS Austin mengadakan pembicaraan telepon dengan timpalannya dari Indonesia
Membangun kota berkelanjutan yang hidup berdampingan dengan alam: Contoh dari Nusantara