AMSTERDAM (AP) — Dalam konfrontasi yang terkadang disertai kekerasan, polisi membubarkan protes yang dilakukan aktivis pro-Palestina di Universitas Amsterdam pada hari Rabu dalam hari kedua berturut-turut kerusuhan di Yerusalem. Perang di Gaza.
Setelah polisi mengakhiri pengepungan di kampus universitas, ratusan demonstran pindah ke alun-alun terdekat untuk melanjutkan protes hingga larut malam, menuntut diakhirinya perang. Beberapa pihak meminta universitas untuk memutuskan hubungan akademis dengan Israel.
Tidak jelas berapa banyak orang yang terluka dalam bentrokan tersebut dan berapa banyak demonstran yang ditangkap oleh polisi.
Di Universitas Utrecht, sekitar 45 kilometer ke arah selatan, mahasiswa menduduki gedung universitas sebagai protes terhadap tindakan Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Protes mahasiswa mendapatkan momentum di seluruh Eropa, menyusul aksi serupa di universitas-universitas Amerika di mana beberapa kubu bermunculan.
Perang dimulai setelah kelompok bersenjata Palestina menyerang Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dalam serangan mendadak dan menyandera sekitar 250 orang. Operasi militer balasan Israel menyebabkan kematian lebih dari 34.700 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan setempat. Jalur Gaza hancur.
“Ninja bir jahat. Penjelajah. Penggemar zombie. Penggemar makanan amatir. Pakar perjalanan. Komunikator yang tidak menyesal. Spesialis budaya pop yang bersemangat.”
More Stories
Presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, menghadapi tantangan besar
Tentara Kongo mengatakan pihaknya menggagalkan upaya kudeta. Seorang tokoh oposisi yang tinggal di pengasingan mengancam presiden
Kaledonia Baru ‘dikepung’ karena kerusuhan – Walikota ibu kota