November 1, 2024

Review Bekasi

Temukan Berita & berita utama terbaru tentang INDONESIA. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang INDONESIA

Banjir di Indonesia menewaskan 67 orang, menyebabkan 20 orang hilang saat awan menabur untuk menahan hujan

Banjir di Indonesia menewaskan 67 orang, menyebabkan 20 orang hilang saat awan menabur untuk menahan hujan

TANA DADAR, Indonesia (AP) — Pihak berwenang Indonesia menabur awan pada hari Rabu, berusaha mencegah lebih lanjut Hujan dan banjir bandang setelah banjir besar Setidaknya 67 orang tewas dan 20 orang hilang di Pulau Sumatera selama akhir pekan.

Hujan muson menyebabkan tanah longsor dan mendinginkan lahar dari Gunung Marabi, yang akhirnya menyebabkan sungai meluap. Banjir menyapu desa-desa berbukit di empat kabupaten di provinsi Sumatera Barat sebelum tengah malam pada hari Sabtu.

Banjir menyapu warga dan puluhan rumah serta menenggelamkan ratusan rumah dan bangunan, memaksa lebih dari 1.500 keluarga mengungsi ke tempat penampungan sementara pemerintah, kata Abdul Muhari, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Pada hari Rabu, 67 jenazah telah diangkat dari lumpur dan sungai, sebagian besar berada di wilayah yang paling parah terkena dampak bencana di Kabupaten Agam dan Tanah Dadar, sementara tim penyelamat masih mencari 20 orang yang dilaporkan hilang. Sekitar 44 warga desa terluka.

Penyemaian awan adalah pemisahan partikel menjadi awan untuk membentuk curah hujan, sehingga mengubah cuaca.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharianto mengatakan langkah yang dilakukan pada hari Rabu ini bertujuan untuk mengalihkan hujan dan mencegah operasi pencarian agar tidak kebanjiran, yang akan menghambat kemajuan tim penyelamat.

Suhariando, seperti kebanyakan orang Indonesia, mengatakan keadaan darurat akan berlangsung hingga 25 Mei. Para pejabat sedang mengevaluasi daerah mana yang tidak lagi layak huni dan penduduk mana yang perlu direlokasi dari “zona bahaya”.

Suhariyanto menyampaikan hal tersebut saat berkunjung ke desa-desa yang terkena dampak bencana di distrik Thana Dadar yang paling parah terkena dampaknya pada hari Rabu.

Kepala Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika Indonesia, Divikorita Karnawati, mengatakan Sumatera Barat diperkirakan akan menerima lebih banyak hujan dalam beberapa hari mendatang, dan hujan lebat kemungkinan akan terus berlanjut hingga minggu depan.

READ  Kasus penyelundupan pinang Indonesia: ED menggerebek 17 lokasi di Maharashtra, menangkap sindikat

Karnawati mengatakan sebuah pesawat Angkatan Udara dikirim untuk menembakkan semburan garam ke awan pada hari Rabu untuk melepaskan air dan memecah awan sebelum mencapai daerah yang terkena dampak di provinsi Sumatera Barat. Sekitar 15 ton garam telah disiapkan untuk operasi penaburan, katanya.

Juru bicara badan bencana alam, Muhari, mengatakan angkatan udara Indonesia, bersama dengan badan teknologi negara, melakukan dua putaran penyemaian awan pada hari Rabu, masing-masing menggunakan satu ton natrium klorida, atau garam.

Sementara itu tim penyelamat mengarungi sungai dan reruntuhan desa-desa yang hancur, dimana jalanan berubah menjadi sungai berwarna coklat tua dan desa-desa tertutup lumpur tebal, batu dan pohon tumbang.

Hujan deras sering kali menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang di Indonesia, yang merupakan rumah bagi lebih dari 17.000 pulau, tempat jutaan orang tinggal di daerah pegunungan atau dekat dataran banjir.

Marabi telah aktif sejak saat itu Sebuah ledakan akhir tahun lalu menewaskan 23 pendaki. Ini adalah salah satu dari lebih dari 120 gunung berapi aktif di Indonesia. Terletak di “Cincin Api” Pasifik, yaitu busur gunung berapi dan garis patahan yang mengelilingi Cekungan Pasifik, negara ini rentan terhadap gejolak seismik.

___

Karmini melaporkan dari Jakarta, Indonesia.

Casperman Bliang dan Ninik Karmini, Associated Press