Tempo.co., Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Djokovic telah menginstruksikan untuk menghentikan ekspor bauksit dalam bentuk aslinya. Demikian kata Presiden Dari segi ekonomi, mengekspor bahan mentah tidak menambah nilai.
“Kami menghentikan Nikel [exports] Pada tahun 2020. Tahun ini, kami akan menghentikan bauksit. Bauksit menjadi alumina [first]” kata Presiden saat rapat antara TNI dan Kapolri pada Selasa, 1 Maret 2022.
Dia mengatakan tahun depan akan menjadi giliran tembaga, setelah mengekspor bauksit mentah.
Djokovic mengatakan 56-58 persen perekonomian Indonesia bergantung pada sektor konsumen. Karena itu, pemerintahannya akan mengurangi industri dan melakukan reformasi ekonomi.
Presiden mengatakan Indonesia masih mengirimkan bahan baku dari era WAC 400 tahun yang lalu hingga saat ini. “Kami harus menghentikannya, menghentikannya, kami tidak mendapatkan apa-apa,” katanya.
Joko Widodo mengatakan penghentian ekspor bahan mentah akan meningkatkan nilai ekspor barang dan menciptakan lapangan kerja di Indonesia. Negara juga akan menerima tambahan penerimaan pajak dari pengolahan bahan baku tersebut.
“Kalau kita tidak berani mencobanya, kita akan tetap mengekspor bahan mentah dan tidak akan mendapatkan apa-apa,” kata Djokovic.
Baca: Kemendag Ungkap Kelangkaan Minyak Goreng Akibat Ekspor
M. Julnis Firmansya
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia dan Hongaria bahas kerja sama olahraga
Ketika perundingan mengenai plastik berakhir di Kanada, para nelayan di Indonesia harus memperhitungkan dampak buruknya
Kukang jawa dilepasliarkan ke alam liar setelah dirawat di Indonesia-Xinhua