BERLIN, 19 Juni (DPA): Kanselir Jerman Olaf Scholes ingin memperkuat kerja sama antara negara-negara demokrasi di seluruh dunia untuk menjadi tuan rumah KTT G7 di Bavaria akhir bulan ini.
“Jika KTT adalah titik awal untuk melihat dunia demokrasi dalam cahaya baru, itu akan menjadi kemenangan yang signifikan,” kata Scholes dalam sebuah wawancara dengan dpa.
Ketujuh negara demokrasi industri (G7) – Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Inggris, Jerman, Italia, dan Jepang – seharusnya hanya dilihat sebagai titik awal.
“Demokrasi besar dan kuat di masa depan ada di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan, dan mereka akan menjadi mitra kami,” kata Scholes, yang menjadi tuan rumah KTT G7 pada 26-28 Juni.
“Kita harus melihat ke seluruh dunia dan tidak memiliki pandangan sempit tentang Eropa, Amerika Utara, dan Jepang.”
Untuk itulah Scholes mengaku mengundang lima orang tamu: pemimpin Indonesia, India, Afrika Selatan, Senegal, dan Argentina.
Dunia akan memiliki lebih banyak pusat kekuasaan dalam 30 tahun dibandingkan saat ini, katanya.
“Namun, jika kita memastikan bahwa dunia ini bekerja bersama dan bahwa demokrasi memainkan peran kunci, itu akan menjadi peningkatan besar,” kata Rektor.
Tahun ini, Jerman memegang posisi pemimpin bergilir G7. – DPA
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala