Iran siap untuk beralih ke mata uang nasional dalam perdagangan bilateral dengan Indonesia, dan kedua negara berusaha untuk memperluas hubungan perdagangan mereka.
Mehdi Safari, Wakil Menteri Diplomasi Ekonomi Iran, mengatakan pada pertemuan dengan Wakil Ketua Indonesia Rashmud Gopal pada hari Sabtu bahwa Iran siap untuk meluncurkan perdagangan barter dengan Indonesia untuk membantu memperluas hubungan ekonomi dengan Asia Tenggara.
Safari mengatakan Sabah, pelabuhan tenggara Iran, satu-satunya pelabuhan negara itu, akan menjadi pusat utama untuk mengalihkan ekspor Indonesia ke negara-negara di Asia Tengah dan kawasan Kaukasus.
Pejabat pemerintah Iran lainnya menyambut baik gagasan barter dengan Indonesia, dan Menteri Perdagangan Reza Fademi Amin mengatakan dia akan berusaha menggunakan sistem barter dengan strategi lain, seperti tarif yang lebih rendah, untuk membantu meningkatkan perdagangan dengan negara Muslim.
Gopal Indonesia juga bertemu dengan pejabat senior Kementerian Perminyakan Iran pada hari Sabtu, termasuk Mohsen Kojaste Mehr, CEO Perusahaan Minyak Nasional Iran.
Rincian pertemuan itu tidak segera tersedia, tetapi sumber mengatakan delegasi Indonesia sedang membahas kemungkinan Iran memasok pasokan energi, termasuk minyak mentah, ke Indonesia. Pertemuan Dengan Kozaste Meher.
Kunjungan Gopal ke Teheran awal pekan ini direncanakan oleh Kementerian Pertanian Iran untuk meningkatkan impor minyak goreng menjadi 200.000 metrik ton dalam jangka pendek.
Pengumuman tersebut muncul di tengah kelangkaan minyak goreng global akibat perang di Ukraina dan larangan ekspor minyak sawit Indonesia.
Pejabat Iran telah berjanji untuk meningkatkan pasokan minyak mentah, termasuk minyak sawit, ke produsen minyak goreng lokal dalam waktu dekat.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala