Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erik Tohir, mengatakan ingin lebih banyak BUMN yang go public untuk meningkatkan profitabilitas dan transparansi. “Kami ingin lebih banyak mendorong (BUMN) menjadi perusahaan publik sehingga kami dapat mencapai keseimbangan yang tepat,” kata Dohir. Konferensi CEO Global Forbes Diselenggarakan di Singapura pada tanggal 26 dan 27 September.
Menurut Tohir, salah satu BUMN pertama yang mencatatkan tahun ini adalah PT Pertamina Geothermal Energy, anak perusahaan panas bumi Pertamina, yang masih dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Pertamina sedang mencari untuk mengumpulkan $ 500 juta dari IPO, menurut laporan media. Berdasarkan pemberitahuan dari Kementerian proyekIa ingin mencatatkan 11 BUMN lagi hingga akhir tahun depan.
Dohir mencatat bahwa go public akan membantu BUMN Indonesia menjadi lebih transparan dan akuntabel, karena banyak BUMN telah diganggu oleh skandal seperti korupsi. Salah satu contoh baru-baru ini adalah maskapai penerbangan yang sedang sakit, Garuda Indonesia, yang memiliki utang $5,1 miliar. “Kami membentuk direksi baru karena ada korupsi di Garuda,” kata Dohir.
Dohir, yang mengambil alih sebagai menteri pada Oktober 2019, telah menerapkan langkah-langkah lain untuk memodernisasi sektor BUMN, seperti kemitraan yang lebih besar dengan perusahaan sektor swasta. “BUMN tidak berkinerja baik, dan kemitraan swasta menciptakan kinerja yang lebih baik,” kata Dohir. Contohnya adalah perusahaan infrastruktur yang berbasis di New Delhi, GMR, yang diluncurkan JV Kota terbesar kelima di Indonesia berdasarkan populasi, Medan, akan membuka bandara tahun ini.
Dia saat ini sedang mengkonsolidasikan BUMN dengan aset lebih dari $600 miliar – lebih dari setengah PDB tahunan negara itu. Dohir berupaya mengurangi jumlah BUMN dari 108 saat menjadi menteri menjadi 41 pada 2024. Langkah lainnya adalah mengefektifkan pengawasan terhadap perusahaan, dengan 12 klaster khusus industri di kementerian dikelola oleh dua wakil menteri, padahal sebelumnya ada beberapa tingkat birokrasi.
Reformasi Dohir tampaknya membuahkan hasil. berbasis kementerian LaporanLaba bersih kolektif BUMN naik lebih dari 800% dari Rp13 triliun ($858 juta) pada 2020 menjadi Rp125 triliun tahun lalu. Tahun ini laba bersih konsolidasi diproyeksikan mencapai Rp 144 triliun.
Dohir optimis tentang potensi Indonesia dan menegaskan negara itu terbuka untuk investasi untuk membantu mendorong pertumbuhan. “Target [economic] Pertumbuhan 5% setiap tahun tidak mudah, makanya kita harus membangun pertumbuhan itu,” kata Tohir.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala