Korea Electric Power Corporation (KEPCO) akan berpartisipasi dalam proyek jaringan transmisi tenaga listrik skala besar di Indonesia melalui beberapa perjanjian awal yang diumumkan pada hari Senin.
Pemasok listrik milik negara ini telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan pemasok listrik Indonesia PLN dan Siemens Energy untuk bersama-sama membangun sistem arus searah tegangan tinggi untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera.
Media lokal memperkirakan kesepakatan tersebut mencapai 41 triliun won ($30 miliar), namun juru bicara KEPCO mengatakan perkiraan tersebut berlebihan dan tidak akurat tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
KEPCO memperkenalkan sistem manajemen energi cerdas dan sistem pembacaan otomatis pada upacara tersebut, dengan harapan teknologi tersebut dapat digunakan dalam proyek transmisi potensial.
Dalam acara terpisah pada tanggal 9 Juni, penyedia utilitas Korea menandatangani nota kesepahaman dengan Pareto Group dari Indonesia untuk berkolaborasi dalam mengembangkan proyek menggunakan teknologi pembakaran bersama amonia.
CEO Kepco Kim Dong-seol mengatakan negara Asia Tenggara ini menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan karena mereka memulai beberapa proyek energi berskala besar yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon.
Indonesia bertujuan untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2060.
“KEPCO akan secara aktif bekerja sama dengan Indonesia sebagai mitra untuk mencapai tujuan net zero,” kata Kim dalam pernyataannya. “Melalui MoU ini, KEPCO akan memperkuat basisnya untuk ekspansi ke luar negeri di sektor energi terbarukan.”
Oleh Park EUN-JEE [[email protected]]
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala