JAKARTA (ANTARA) – Indonesia dan Vietnam bersedia bekerja sama untuk mendorong kerja sama ekonomi kawasan dan memajukan inti ASEAN atau menjadi pusat pembangunan ASEAN.
Pernyataan tersebut disampaikan delegasi ASEAN Business Advisory Group (ASEAN-BAC) dalam kunjungannya ke Vietnam pada 12-14 Maret 2023. Panel tersebut diketuai oleh Arsjad Rasjid, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Katin) Indonesia.
“Sebagai bagian dari misi roadshow ke Vietnam, keketuaan ASEAN-BAC bertujuan untuk mendorong bisnis dan pemerintah Vietnam untuk berpartisipasi dalam lima prioritas dan delapan proyek warisan,” kata Rasjit, Rabu.
Dia mengatakan delapan proyek warisan termasuk kerja sama perdagangan regional, pembangunan berkelanjutan, transformasi digital, ketahanan pangan, perawatan kesehatan, dan Badan Perdagangan ASEAN yang baru.
Badan Perdagangan ASEAN berupaya memperkuat investasi intra-ASEAN dengan memberikan insentif kepada perusahaan yang beroperasi di negara-negara ASEAN.
Selama roadshow, perwakilan bisnis Rasjit dan Khadin untuk ASEAN-PAC bertemu dengan perwakilan dari Bank Sentral Vietnam, Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Ketua Komite Rakyat Kota Tu Duc, Kota Ho Chi Minh, Ketua Vietjet, Mekanik Transportasi Saigon Perusahaan. (SAMCO), dan Kamar Dagang.
Diskusi difokuskan pada kolaborasi tradisional ASEAN-BAC seperti kode QR ASEAN dan loop tertutup inklusif, dan percepatan pembangunan sektor utama yang disoroti oleh Presiden Indonesia Joko Widodo seperti infrastruktur, energi terbarukan, teknologi tinggi, dan digital. Mengubah.
Roadshow membuahkan hasil yang nyata dengan menjadi tuan rumah Indonesia-Vietnam Business and ASEAN Business Investment Summit dan Trade Promotion Forum for the ASEAN Business Awards.
“Forum tersebut akan mengidentifikasi bidang-bidang utama untuk kerja sama antara kedua negara, mempromosikan proyek-proyek hijau, menarik lebih banyak kepentingan bisnis, dan menghasilkan kemitraan yang sejati,” kata Rasjit.
Indonesia dan Vietnam berperan penting dalam memperluas posisi ASEAN sebagai pusat utama ekonomi global, dengan produk domestik bruto (PDB) gabungan mereka melebihi 60 persen dari total PDB kawasan.
Partisipasi proaktif Vietnam dalam beberapa prakarsa ekonomi ASEAN, seperti Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), menyoroti komitmen negara tersebut untuk memperkuat integrasi dan kerja sama ekonomi di kawasan.
BERITA TERKAIT: Duta Besar RI Bagamla Bahas Penyelesaian Sengketa Perbatasan
Berita terkait: Krisis Myanmar: Vietnam puji Indonesia buka pertemuan ASEAN
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala