Jakarta, 26 Februari (Bloomberg): Indonesia akan mempertimbangkan untuk menaikkan harga BBM setelah harga minyak dunia naik, dengan pemerintah masih menentukan besaran dan waktunya.
“Karena kalau kita tidak menaikkan harga, Bertamina bisa turun, sedangkan kenaikan harga akan berdampak pada masyarakat, jadi kita mengandalkan ini,” kata Luhud Panjithan, Menteri Koordinator Bidang Penanaman Modal dan Kemaritiman, kepada wartawan dalam konferensi di Bali. Pemerintah memiliki beberapa skenario dalam pikiran, mencatat bahwa “kami berkomitmen untuk meningkatkannya.”
Minyak mencapai $ 100 per barel setelah pendudukan Rusia di Ukraina, dengan keuntungan selama beberapa bulan karena permintaan pulih dari pemulihan ekonomi dunia.
Tagihan subsidi Indonesia sudah menjadi yang tertinggi sejak 2014, sebelum Presiden Joko Widodo memangkas bantuan energi untuk membebaskan dana tambahan untuk pembangunan infrastruktur.
Inflasi membeku, mencapai 2,18% pada Januari, dalam kisaran target bank sentral 2% -4%, tetapi peningkatan harga yang dikelola akan mendorong harga konsumen.
Kasus Covid-19 juga meningkat di negara ini
Indonesia pada hari Jumat mengkonfirmasi 49.447 kasus baru Kovit-19, meningkatkan jumlah kasus menjadi 5.457.775, kata kementerian kesehatan negara itu.
Menurut kementerian, jumlah kematian akibat COVIT-19 di negara itu telah meningkat 244 menjadi 147.586, sementara 61.361 orang telah pulih dari penyakit ini dalam 24 jam terakhir, sehingga total pemulihan menjadi 4.736.234.
Saat pemerintah Indonesia mempercepat program vaksinasi nasional untuk mencegah penyebaran virus, lebih dari 190,53 juta orang telah menerima vaksin pertama mereka, sementara lebih dari 143,28 juta telah menggunakan dosis kedua.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala