Jakarta, 8 Desember (Reuters) – Lembaga Penelitian Gunung Api Indonesia telah mengirim tim peneliti ke gunung berapi Gunung Semeru untuk menemukan daerah berbahaya bagi penduduk desa yang telah membantai puluhan orang di lereng gunung tertinggi pulau itu.
Setelah bencana, muncul pertanyaan tentang efektivitas sistem peringatan bencana dan apakah beberapa desa harus dievakuasi.
Ediar Usman, seorang pejabat di Pusat Mitigasi Bencana Vulkanik dan Geologi (PVMBG), mengatakan pada konferensi pers bahwa beberapa daerah tidak lagi aman untuk ditinggali.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke reuters.com
Registrasi
“Bencana seperti itu tidak mungkin terjadi di masa depan,” katanya.
Echo Pudi Lelono, kepala Survei Geologi India, mengatakan tim akan dikirim ke Reuters minggu ini dan akan mencakup para ahli dari Yogakarta yang telah menjelajahi gunung Merapi di dekat kota.
Diperkirakan 8,6 juta Rakyat Mereka tinggal dalam jarak 10 km dari gunung berapi aktif di Indonesia, dalam kisaran aliran piroklastik yang mematikan.
Besarnya letusan hari Sabtu menarik banyak penduduk desa dari tempat yang aman, meninggalkan puluhan tidak dapat melarikan diri sebagai letusan gunung berapi mengirimkan awan abu-abu di langit, mengirimkan aliran piroklastik berbahaya ke desa-desa di lereng subur di bawah.
https://graphics.reuters.com/INDONESIA-VOLCANO/lgvdwolbnpo/indonesia-volcano-semeru.jpg
Menurut Badan Mitigasi Bencana, setidaknya 34 orang tewas, 22 masih hilang dan ribuan mengungsi.
Letusan hampir sepenuhnya mengubur beberapa desa di bawah abu cair, dan lebih dari 100.000 rumah sebagian rusak atau hancur.
Presiden Joko Widodo, yang memeriksa daerah-daerah yang paling parah dilanda dengan helikopter pada hari Selasa, mengatakan setidaknya 2.000 rumah harus dibangun kembali di berbagai daerah.
Chemaru adalah salah satu dari lebih dari 100 gunung berapi aktif di Indonesia, bagian dari “Cincin Api Pasifik”, aktivitas seismik tinggi di atas banyak lempeng tektonik.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke reuters.com
Registrasi
Laporan oleh Stanley Video; Kate Lamb menulis; Diedit oleh Robert Brussel
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala