Negara-negara anggota G20 memiliki tanggung jawab untuk memikirkan kebijakan untuk kesejahteraan rakyat.
JAKARTA (Antara) – Kepresidenan G20 Indonesia mengikuti pendekatan penyampaian yang tegas untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartardo.
Penyerahan beton tersebut dibahas pada pertemuan Sherpa G20 2022 ke-2 yang diadakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 10-13 Juli 2022.
“Negara-negara anggota G20 memiliki tanggung jawab untuk memikirkan kebijakan untuk kesejahteraan rakyat,” kata Hartardo dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Labuan Bajo, Kamis.
Pengiriman konkret adalah proyek nasional, bilateral atau multilateral yang dilakukan oleh negara-negara anggota G20 yang berfungsi sebagai model bagi negara lain untuk mengatasi masalah serupa.
Proyek harus relevan dengan tema yang diangkat oleh setiap kelompok kerja G20 2022.
Pendekatan ini menjadi fokus kepresidenan G20 Indonesia, karena forum ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah global, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memastikan tidak ada orang, negara, atau wilayah yang tertinggal.
Anggota G20 dapat mengusulkan proyek apa saja yang cocok yang dapat digunakan di negara lain, sedangkan Indonesia yang akan memimpin kepresidenan G20 2022 akan mengurutkan proyek menurut kategori kerja sama, kerja sama bilateral, atau kerja sama melalui forum G20. Kerjasama multilateral.
Proyek yang diusulkan juga dapat melibatkan kerjasama dengan organisasi internasional, lembaga swadaya masyarakat dan pihak swasta.
Selain karakteristik kolaborasi, proyek diberi peringkat berdasarkan dampaknya di tingkat nasional, regional, atau global.
Pendekatan Pengiriman Asertif saat ini sedang dalam tahap pengumpulan proyek, yang diharapkan akan selesai seminggu setelah pertemuan Sherpa G20 ke-2 2022.
Menurut laporan itu, salah satu perwakilan Meksiko yang menghadiri pertemuan Sherpa G20 ke-2 mengatakan bahwa proyek-proyek yang dipilih melalui pendekatan pasokan konkret diharapkan dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan investasi dalam negeri, sehingga meningkatkan insentif bagi pekerja.
Berita Terkait: Gugus Tugas Ekonomi Digital G20 Menguraikan Hasil Kerja: Hartardo
BERITA TERKAIT: Manfaatkan kepemimpinan G20 untuk ketertiban dunia: Presiden
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala