April 25, 2024

Review Bekasi

Temukan Berita & berita utama terbaru tentang INDONESIA. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang INDONESIA

Ekspor tanaman hias Indonesia meningkat 69,7 persen

Tanaman ini mengandung nutrisi yang dapat mengobati penyakit bronkitis, asma, penyakit jantung dan perut, serta sifat antivirus, antioksidan dan anti kanker. Oleh karena itu, industri farmasi di Jepang menggunakan nutrisi dalam tanaman ini

Jakarta (Andara) – Ekspor tanaman hias Indonesia naik 69,7 persen atau Rp 10,77 juta, meningkat signifikan pada periode Januari-September 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Produk bunga dan kuncup bunga potong segar menyumbang 26,92 persen dari ekspor tanaman hias Indonesia, diikuti oleh alga dan lumut kerak 22,54 persen dan tanaman hias lainnya 50,53 persen.

“Kegiatan sosial global terus meningkat, berdampak positif terhadap ekspor tanaman hias Indonesia yang meningkat sebesar 69,73 persen,” kata Rini Chatriani, kepala divisi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank (IEB). Rabu.

Berita Terkait: Kemendag berkomitmen dukung ekspor Kalimantan Timur

Selama periode Januari-September 2021, Jepang tercatat sebagai importir utama tanaman hias asal Indonesia dengan pangsa pasar 32,23 persen dan Singapura 15,55 persen; Amerika Serikat, 13,12 persen; Belanda, 13,03 persen; Dan Cina, 5,60 persen.

Sementara itu, ekspor tanaman hias dari Indonesia ke Jepang tercatat meningkat 31,72 persen pada periode Januari-September 2021 dibandingkan $3,47 juta pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh ekspor produk alga dan lumut kerak.

“Tanaman ini memiliki nutrisi yang dapat mengobati penyakit bronkitis, asma, penyakit jantung dan perut, serta memiliki sifat antivirus, antioksidan dan anti kanker. Oleh karena itu, industri farmasi di Jepang menggunakan nutrisi dalam tanaman ini,” jelasnya.

Berita Terkait: Sebanyak 54 UMKM menyumbang ekspor akhir tahun senilai Rp79,7 miliar.

Selain itu, pertumbuhan nilai ekspor Singapura meningkat 97,37 persen menjadi $1,67 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong oleh ekspor tanaman cangkok dan bunga potong karena permintaan masyarakat akan karangan bunga untuk keperluan perayaan dan hiasan.

READ  Kisah sebuah kota di Indonesia yang memperdebatkan pembuatan patung hantu

Menurut data trademap.org yang dihimpun LPEI, Belanda menjadi importir utama produk tanaman hias dari Indonesia pada tahun 2020 senilai $134,76 juta, disusul Inggris sebesar $65,68 juta; Italia, $ 59,62 juta; Denmark, $37,28 juta; Dan Jerman, $ 28,15 juta.

Berdasarkan data Panjiva, 70 eksportir tanaman hias mendapat peluang di tengah wabah hingga tahun 2020, dengan provinsi Jawa Barat menjadi eksportir tanaman hias terbanyak di Indonesia, yakni mencapai 25.

Berita Terkait: Menteri Tandai Ekspor Kendaraan dari Pelabuhan Pattimban

DKI Jakarta berada di urutan kedua dengan 19 eksportir, diikuti oleh Jawa Tengah dengan tujuh eksportir; Ponten, dengan enam eksportir; Dan Jawa Timur dengan empat eksportir.

Sebagian besar pedagang tanaman hias menawarkan nilai ekspor kurang dari $ 100.000 per tahun, sedangkan produk utama mereka adalah bunga potong dan kuncup bunga segar, moss moss dan lichen serta jenis tanaman hias lainnya.

Berita Terkait: Air Nattuna akan jadi prioritas di 2022: Bagamla

Berita Terkait: Pertamina dukung proyek desa iklim untuk memenuhi komitmen ESG