Desember 24, 2024

Review Bekasi

Temukan Berita & berita utama terbaru tentang INDONESIA. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang INDONESIA

Dorab Mistry desak Indonesia segera lanjutkan ekspor sawit

Dorab Mistry desak Indonesia segera lanjutkan ekspor sawit

Dorab Mistry, pakar pasar minyak nabati internasional dan direktur Godrej International Ltd., telah meminta Indonesia untuk segera mengizinkan ekspor minyak sawit setelah mencabut larangan ekspor minyak sawit mulai 23 Mei.

Dalam surat terbuka kepada pemerintah Indonesia, yang salinannya dirilis ke media oleh Solvent Extractors Association of India (SEA), ia meminta pemerintah Indonesia untuk segera mengizinkan ekspor semua ekspor minyak sawit yang sebelumnya dilarang. Membantu petani kecil di Indonesia dan pelanggan di belahan dunia lain.

Dia mengatakan petani kecil Indonesia menghadapi hampir malapetaka, menambahkan bahwa stok bersejarah, tangki penyimpanan penuh, siklus produksi booming, permintaan yang buruk dan ekspor terbatas hampir pasti akan mendatangkan malapetaka pada petani Indonesia.

Industri akan ditutup

Meskipun presiden Indonesia mengumumkan bahwa kelapa sawit akan diekspor mulai 23 Mei, Indonesia menghadapi bencana karena ekspor kelapa sawit belum sepenuhnya beroperasi.

“Stok diperkirakan telah mencapai rekor tertinggi lebih dari 7 juta ton (MT). Jika ekspor tidak dibatasi tidak dimulai pada akhir Mei, semua tangki penyimpanan diperkirakan akan penuh dan industri lumpuh,” katanya.

Dia mengatakan petani Indonesia sudah menghadapi denda dan pajak sebesar $575 per ton, dibandingkan dengan petani Malaysia yang membayar $125 per ton. Tapi sekarang petani Indonesia menghadapi situasi yang luar biasa dimana mereka tidak bisa memanen buahnya. Sebaliknya, mereka terpaksa menyaksikannya membusuk di pepohonan. “Bahkan jika ekspor segera dimulai, saya pikir tidak dapat dihindari bahwa beberapa petani akan menghadapi situasi ini pada awal Juni,” kata Mistry.

Boom memasuki rotasi

Masalah perpanjangan embargo ekspor diperparah oleh fakta bahwa Indonesia kini memasuki siklus produksi yang booming setelah periode curah hujan yang hampir sempurna.

Dia mengatakan larangan ekspor Indonesia baru-baru ini telah memaksanya untuk melihat ketergantungannya pada minyak sawit Indonesia dan mencari cara untuk mendapatkan minyak yang lebih lembut lebih murah.

India telah menghapus pajak cess pada minyak lunak untuk kilang domestik, sehingga minyak sawit sekarang lebih mahal daripada minyak kedelai di China dan India, sehingga mempengaruhi permintaan minyak sawit, katanya.

“Satu-satunya cara bagi pemerintah Indonesia untuk menghindari bencana ekonomi total bagi para petaninya adalah dengan segera memiliki kebijakan larangan ekspor. Sayangnya, meski pasar dalam negeri tampak jenuh, hal itu sepertinya bukan jalan yang ditempuh pemerintah karena laporan beberapa menteri menyebutkan ekspor akan dikaitkan dengan penjualan minyak goreng di dalam negeri. Kami membaca bahwa bisnis sedang berjuang untuk mengimbangi penjualan, ”katanya dalam surat itu.

Diposting pada

26 Mei 2022