Tahun ini, Indonesia akan menyelenggarakan kwinquenniumnya, yaitu pemilu tahun 2024. Menjelang pemilu 2024, berbagai perguruan tinggi di Indonesia sibuk “menyumbat” telinga pihak berwenang dengan petisi, keputusan, dan pemberitaan mengenai kondisi demokrasi Indonesia saat ini. Suara-suara keprihatinan terhadap keadaan demokrasi dan dinamika politik semakin terdengar. Tak hanya masyarakat sipil, akademisi pun turut menyuarakan keprihatinannya.
Civitas akademika, mulai dari mahasiswa hingga dosen, harus “turun gunung” untuk menyatakan pendiriannya dan “melawan” kondisi demokrasi Indonesia yang terpuruk saat ini. Banyak perguruan tinggi negeri yang mengeluarkan petisi, keputusan dan petisi seperti Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Padjatjaran, Universitas Negeri Semarang, Universitas Katja Mata, Universitas Andalus.
Tidak hanya perguruan tinggi negeri saja, perguruan tinggi swasta pun turut menyatakan sikapnya terhadap kondisi demokrasi Indonesia saat ini, misalnya saja Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, semua kampus perguruan tinggi filsafat. Di Indonesia dan sebagainya.
Sebagai pendidik dan intelektual, perguruan tinggi mempunyai tanggung jawab moral untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga dan memperjuangkan demokrasi. Pendidikan tinggi bukanlah sebuah menara gading yang terisolasi dari realitas politik dan sosial.
Suara perguruan tinggi baik dalam bentuk sikap maupun tindakan nyata dapat menjadi katalisator perubahan positif di masyarakat, sehingga pernyataan sikap tersebut diharapkan dapat menjadikan seluruh perguruan tinggi di Indonesia sebagai benteng demokrasi. Mengkritik segala bentuk penindasan.
Peringatan keras bagi para penguasa
Beberapa universitas di Indonesia telah mengeluarkan petisi secara terbuka yang mengkritik keadaan demokrasi Indonesia saat ini – di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Petisi tersebut berisi kritik keras dan menyerukan agar Jokowi menjaga etika bernegara dan demokrasi.
Misalnya, Universitas Indonesia mengecam tindakan yang menekan kebebasan berekspresi, menuntut pemilu yang adil dan menghimbau seluruh universitas untuk mengawasi pelaksanaan pemungutan suara. Kritik serupa juga disuarakan oleh Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Islam Indonesia dengan alasan pelanggaran etik dan mencederai nilai-nilai demokrasi jelang pemilu 2024. Petisi ini merupakan seruan moral dan jawaban atas keprihatinan terhadap keadaan demokrasi di Indonesia.
Menjelang berakhirnya masa jabatan 'Kapten' di republik ini, banyak kebijakan atau keputusan Presiden Jokowi dan pemerintahannya yang tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan runtuhnya demokrasi. Prinsip-prinsip ini, dll Melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi, UU Cipta Kerja, Perpu tentang Ormasdll.
Pada akhirnya, civitas akademika, khususnya para profesor, harus 'turun gunung' untuk memberikan peringatan keras kepada penguasa agar tidak berpuas diri dalam menjalankan negara. Pemerintah lupa bahwa rakyat memegang kekuasaan tertinggi di republik ini karena demokrasi adalah untuk rakyat dan oleh rakyat.
Demokrasi Indonesia rusak
Melihat kenyataan yang ada saat ini, tidak mengherankan jika demokrasi Indonesia disebut-sebut sedang berantakan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Unit Intelijen Ekonom (EIU) Indeks demokrasi Indonesia pada tahun 2022 menunjukkan adanya kelemahan DemokrasiSehingga Indonesia hanya meraih skor 6,71 dari 10 dan masih mempertahankan status sebagai negara demokrasi tidak lengkap.
Dalam pemeringkatan global, Indonesia berada di peringkat 54 dari total 167 negara, turun dari peringkat 52 pada tahun sebelumnya. Oleh karena itu, penilaian terhadap demokrasi Indonesia menunjukkan kelemahan yang signifikan. Simbol demokrasi mencapai status Demokrasi yang cacat Hal ini menandakan adanya berbagai permasalahan dalam sistem demokrasi di Indonesia.
Banyak faktor yang berkontribusi terhadap penurunan ini, termasuk berbagai aspek seperti korupsi, kesenjangan, pelanggaran hak asasi manusia, dan kurangnya partisipasi politik. Salah satu tantangan utama yang dihadapi demokrasi Indonesia adalah tingginya tingkat korupsi di berbagai tingkat pemerintahan. Praktik korupsi yang meluas dapat menghambat pertumbuhan demokrasi yang sehat, memicu ketidakpuasan masyarakat dan menciptakan ketidakseimbangan dalam distribusi sumber daya.
Selain itu, pelanggaran hak asasi manusia dan tren politik yang tidak transparan juga mempengaruhi kesehatan demokrasi di Indonesia. Pembatasan terhadap kebebasan berekspresi, kebebasan pers dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat merusak esensi sistem demokrasi.
Upaya perbaikan dan reformasi sistem politik menjadi kunci peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia. Langkah-langkah konkrit harus diambil untuk memerangi korupsi, meningkatkan transparansi, memperkuat lembaga-lembaga demokrasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam proses politik. Hanya melalui upaya bersama dari pemerintah, lembaga-lembaga dan masyarakat, demokrasi Indonesia dapat bangkit dari defisit statusnya Demokrasi Dan bergerak ke arah yang lebih baik.
Indonesia harus maju
Indonesia harus bergerak maju memperbaiki keadaan demokrasi yang terus menunjukkan kelemahan dan kekurangan. Peringkat Indonesia sebagai negara demokrasi yang tidak sempurna menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Untuk itu perubahan tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja, namun harus melibatkan seluruh elemen masyarakat dan lembaga terkait.
Pertama, pemerintah harus mengambil langkah nyata untuk memberantas korupsi, yang merupakan salah satu hambatan utama bagi kesehatan demokrasi. Tindakan pemberantasan korupsi harus lebih dari sekedar retorika politik, namun harus dibarengi dengan tindakan nyata dan penerapan hukum yang adil dan transparan.
Kedua, transparansi dalam proses politik dan pengambilan keputusan harus ditingkatkan. Masyarakat harus mempunyai akses yang luas terhadap informasi mengenai kebijakan dan program pemerintah. Institusi pemerintah harus lebih terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat dan badan pengawas.
Perlindungan hak asasi manusia juga harus diperkuat. Setiap individu harus mempunyai kebebasan untuk berekspresi dan mengemukakan pendapat tanpa rasa takut akan penindasan atau penganiayaan. Melindungi kebebasan pers juga penting untuk memastikan bahwa media memiliki ruang yang memadai untuk memberikan informasi yang obyektif kepada publik.
Yang tidak kalah penting, partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik harus digalakkan. Warga negara perlu merasa bahwa suara mereka didengar dan mempunyai pengaruh terhadap pengambilan kebijakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan mekanisme partisipatif yang memungkinkan masyarakat terlibat langsung dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Dengan mengambil langkah-langkah tersebut secara serius dan konsisten, Indonesia dapat memperbaiki keadaan demokrasinya ke arah yang lebih baik. Hanya dengan kerja keras dan komitmen semua pihak, Indonesia dapat mewujudkan visi demokrasi yang tangguh, adil, dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Demokrasi di Indonesia menghadapi tantangan serius yang mengakibatkan kondisi demokrasi menjadi bobrok. Apalagi menjelang pemilu 2024, berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta vokal mengecam pelanggaran demokrasi dan kritik terhadap penguasa. Isu-isu seperti korupsi, pelanggaran hak asasi manusia dan kurangnya transparansi dalam proses politik adalah hal yang sangat penting.
Peringkat Indonesia sebagai negara demokrasi tidak sempurna menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Perbaikan sistem politik, pemberantasan korupsi, peningkatan transparansi, perlindungan hak asasi manusia dan partisipasi masyarakat merupakan kunci peningkatan kualitas demokrasi.
Hanya dengan kerja keras dan komitmen semua pihak termasuk pemerintah, lembaga terkait dan masyarakat, Indonesia dapat memperbaiki kondisi demokrasinya ke arah yang lebih baik. Diperlukan upaya bersama untuk menjadikan demokrasi Indonesia lebih kuat, adil, dan tangguh terhadap tantangan zaman.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala