Inforial (The Jakarta Post)
Jakarta
Kamis, 27 Januari 2022
British Council of Indonesia menyelenggarakan National Awards Ceremony sebagai bagian dari Study UK Alumni Awards untuk merayakan prestasi luar biasa alumni Indonesia dari universitas-universitas Inggris.
Penghargaan ini menarik perhatian para pemimpin yang pengalaman belajar dan bekerja di Inggris telah menginspirasi mereka untuk membuat dampak positif pada industri, komunitas, dan negara mereka. Para finalis akan memiliki kesempatan untuk menunjukkan prestasi mereka kepada audiens global dan menerima liputan berita terperinci melalui surat kabar nasional. Jakarta Post.
Tahun ini, British Council Indonesia melihat enam finalis dari dua kategori: sains dan keberlanjutan dan aksi sosial.
Penghargaan Sains dan Keberlanjutan adalah untuk alumni yang telah menunjukkan dampak dan skala pencapaian mereka sepanjang hidup mereka dalam sains dan keberlanjutan. Aksi iklim, energi bersih, obat-obatan, kota dan komunitas yang berkelanjutan, teknik, industri, dan konstruksi dapat menjadi bidang pekerjaan.
Penghargaan Aksi Sosial, sementara itu, mengakui alumni yang telah memberikan kontribusi dan komitmen luar biasa untuk meningkatkan kehidupan orang lain dengan membuat perubahan sosial yang positif. Mereka dapat mengurangi ketimpangan, kemiskinan dan kelaparan di wilayah kerjanya. Pendidikan dan bakat, dan perdamaian dan keadilan.
Finalis dalam Studi Inggris 2022. (Foto: British Council /.)
Pemenang dan finalis akan menerima manfaat lebih lanjut untuk karir mereka yang makmur, termasuk kesempatan untuk bergabung dengan profesional dan influencer lainnya selama dan setelah perayaan. Acara ini akan membantu mereka bersatu kembali dengan universitas mereka di Inggris dan Inggris.
British Council Indonesia telah mengundang dua juri eksternal ke bagian dari upacara tersebut; Mereka adalah Ahmed Fouadi, penulis terkenal Negara 5 menara (Negeri 5 Menara) dan Femmy Soemantri, seorang ilmuwan data dan manajer program yang berpengalaman, telah bekerja di PBB selama tujuh tahun.
Alumnus Sevening dan Fulbright, Fouadi terkenal karena novelnya yang memenangkan penghargaan Negara 5 menara, Yang diubah menjadi film. Dia telah menjadi Penulis Terhormat di Frankfurt Book Fair, Byron Bay Writers Festival di Australia, Ubud Writers Festival, Singapore Writers Festival, Melbourne Writers Festival dan Magsaysay Writers Festival.
Pada tahun 2011, Fouadi mendirikan organisasi Cominidas Menara. Saat ini, organisasi tersebut mengoperasikan empat sekolah gratis di seluruh Sumatera, Jawa dan Sulawesi.
Pengalamannya dalam pengabdian masyarakat membuatnya menjadi juri eksternal untuk Study UK Alumni Awards tahun ini. Dia memuji British Council karena menyoroti pencapaian dan kontribusi yang dibuat oleh alumni Inggris kepada komunitas mereka di Indonesia.
“Malam pemberian penghargaan ini penting karena, pertama, membuat alumni merasa dihargai atas kerja dan usahanya, dan memotivasi mereka untuk berbuat lebih banyak, dan kedua, menunjukkan kepada alumni tentang prinsip-prinsip yang mereka miliki selama mereka tinggal di Inggris. Tidak hanya mereka telah belajar, tetapi mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan bakat mereka sepanjang karir mereka. Ketiga, British Council dapat melihat dan mengukur dampak beasiswanya terhadap Indonesia,” kata Fuadi. .
Femmi Somantri adalah Manajer Proyek Senior untuk Newton Fund, sebuah proyek British Council yang berfokus pada penelitian dan inovasi ilmiah dan teknologi untuk pembangunan berkelanjutan jangka panjang di 18 negara, termasuk Indonesia. Pengalaman lainnya termasuk dengan Sekretariat ASEAN dan PBB. Termasuk bekerja pada Program Pangan Dunia.
Portofolio Femme dan minat lintas sektor dalam sains, inovasi, sejarah, dan lingkungan membuatnya menjadi kolaborator lintas sektor yang rajin. Dia sekarang berada di garis depan kemitraan dan advokasi di Pulse Lab Jakarta, di mana dia menggunakan keterampilan dalam diplomasi ilmiah yang dia kembangkan saat bekerja dengan British Council.
Ahmed Fouadi (kiri) dan Femmi Somantri (kanan) akan menjadi juri eksternal untuk Study UK Alumni Awards 2022. (Foto: British Council /.)
Sebagai juri eksternal kedua, Femme mencatat bahwa daftar untuk acara tahun ini jauh lebih muda.
“Dulu kita sering melihat alumni senior yang sudah mapan mengajukan lamaran. Namun, sangat menyegarkan melihat generasi muda yang melamar untuk mendapatkan penghargaan alumni ini. Bagi saya, ini seperti melihat potensi baru sumber daya manusia di Indonesia,” ujarnya. kata dalam sebuah wawancara dengan Femme. Surat.
Fuadi juga mencatat prestasi luar biasa dan publikasi yang dipersembahkan oleh para alumni tahun ini.
“Terkadang sulit untuk menentukan mana yang terbaik karena masing-masing finalis memiliki kualifikasi dan kelebihannya masing-masing,” ujarnya.
“Di sisi lain, saya sangat percaya bahwa ada banyak alumni di luar sana yang luput dari perhatian atas pekerjaan dan prestasi mereka. Mereka harus mendaftar untuk acara penghargaan seperti ini dan mengetahui prestasi mereka.”
Kedua juri sepakat bahwa finalis tahun ini sudah memiliki portofolio yang lebih fokus. Dengan lebih banyak ruang dan kesempatan untuk berkembang, para alumni ini dapat berjuang untuk fase berikutnya dari proyek komunitas mereka dan membuat dampak yang sangat kuat di Indonesia.
“Saya berharap mereka dapat berbagi ilmunya dengan generasi berikutnya. Dengan berbagi pengalaman dengan orang lain dan mengajarkan keterampilan yang telah diperoleh, pengetahuan akan meningkat,” kata Femme. “Pastikan apa yang Anda lakukan tidak hanya duduk di meja Anda, tetapi bisa membuatnya terlalu besar.”
Upacara Penghargaan Alumni Nasional Studi Online Inggris akan berlangsung pada 11 Februari melalui Zoom.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi [email protected]
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala