“Setelah melakukan evaluasi menyeluruh, kami memutuskan untuk tidak melaksanakan proyek kilang nikel-kobalt di Teluk Veda. Sejak dimulainya proyek ini, pasar nikel global telah berubah secara signifikan. Secara khusus, opsi pasokan telah berkembang, termasuk ketersediaan baterai BASF. kadar nikel. Kami tidak lagi melihat perlunya melakukan investasi besar untuk memastikan pasokan logam yang tangguh bagi bisnis ini,” jelas Anup Kothari, anggota Dewan Direktur Pelaksana BASF SE.
Perusahaan akan menghentikan semua kegiatan evaluasi dan negosiasi untuk proyek di Teluk Veda.
“Pasokan bahan baku penting yang aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan untuk produksi bahan aktif katoda pionir, yang berpotensi berasal dari Indonesia, sangat penting bagi pertumbuhan bisnis bahan baterai kami di masa depan,” kata Dr. Daniel Schonfelder. Divisi Katalis BASF.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala