BENGALURU, 21 Nov (Reuters) – Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga kebijakan utamanya tidak berubah pada 6,00% pada hari Kamis dan tetap pada tingkat tersebut hingga setidaknya pertengahan tahun 2024, menurut jajak pendapat para ekonom Reuters. Responden memperkirakan kenaikan suku bunga lagi.
Meskipun inflasi sebesar 2,56% pada bulan Oktober, naik dari 2,28% pada bulan September, angka tersebut berada dalam kisaran target bank sentral sebesar 2%-4% untuk tahun ini, yang menunjukkan bahwa tekanan harga di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini telah terkendali.
Memang benar, kenaikan suku bunga Bank Indonesia yang mengejutkan sebesar 25 basis poin pada tanggal 19 Oktober bertujuan untuk meningkatkan nilai tukar rupiah, yang telah melemah sekitar 8% terhadap dolar sejak bulan Mei.
Mata uang ini naik hampir 2% terhadap greenback dan diperdagangkan setinggi 15,540/$ pada hari Senin. Ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS juga mengangkat rupee dan mata uang Asia lainnya.
“Bank Indonesia kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan ini. Stabilitas Rupee adalah faktor pendorong di balik langkah tak terduga bulan lalu, karena tekanan pasar terhadap dolar AS berkurang dan imbal hasil turun setelah jeda The Fed AS,” kata Radhika Rao. , Ekonom Senior di DBS Bank.
Dalam jajak pendapat Reuters pada tanggal 14-20 November, 27 dari 31 ekonom memperkirakan bank sentral Indonesia akan mempertahankan suku bunga utama (IDCBRR=ECI) tidak berubah pada 6,00% pada hari Kamis. Empat negara sisanya memperkirakan kenaikan seperempat poin persentase menjadi 6,25%.
Meskipun proyeksi median menunjukkan tidak ada perubahan suku bunga hingga setidaknya akhir kuartal kedua tahun 2024, terdapat pandangan yang beragam di kalangan ekonom mengenai suku bunga utama.
Pada akhir Juni, 12 dari 28 memiliki tingkat suku bunga utama sebesar 6,00%, lima perkiraan 6,25% dan tiga perkiraan 6,50%. Delapan negara lainnya memperkirakan penurunan setidaknya seperempat poin persentase pada saat itu.
“Kasus dasar kami adalah penurunan suku bunga BI yang pertama pada kuartal ketiga tahun 2024… namun, waktu dan durasinya akan bergantung pada data; BI mengawasi data yang masuk dan bank sentral mencermati langkah selanjutnya,” kata Brian Lee Shun . Rong adalah seorang ekonom di Maybank.
Laporan Susoban Sarkar; Pelaporan tambahan oleh Veronica Kongwir; Pemungutan suara oleh Miloni Purohit dan Veronica Kongwir; Disunting oleh Paul Simao
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala