Jiwa, Sebuah startup Indonesia yang ingin membuat perburuan pekerjaan menjadi menyakitkan, hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan $ 5 juta dalam dana awal yang dipimpin oleh AC Ventures dalam kemitraan dengan Global Founders Capital. Para pendiri dan eksekutif dari Koto Group, Advance Intelligence Group, Ula, Lummo, Kobe Kenangan, Samborna Strategic, MMS Group dan Siamese adalah investor strategis dalam putaran ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan produk dan strategi pemasarannya, dengan rencana penambahan staf Adma dari sekitar 30 menjadi 100 orang.
Situs ini menargetkan segmen penduduk usia kerja berpenghasilan rendah dan menengah di Indonesia, atau mereka yang berpenghasilan Rp 10 juta (atau sekitar $ 700 USD) per bulan. Atma mengatakan lebih dari 100 juta orang di Indonesia masuk dalam kategori ini.
Edy Tan, salah satu pendiri dan CEO Atma, sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden penggerak pendapatan di Gojek.
Dia mengatakan kepada Tan TechCrunch bahwa bagian dari tanggung jawabnya di GoJek termasuk meningkatkan mata pencaharian pengemudi secara berkelanjutan. Selama puncak epidemi, pendapatan mengemudi turun rata-rata 80%. Alhasil, Dan mulai mencari cara lain untuk mencari nafkah bagi para pengemudi. Pada saat itu, dia berkata, “Saya menemukan bahwa pengemudi umumnya lebih menyukai stabilitas pendapatan daripada pengembalian yang lebih tinggi.” Anehnya, ia mulai melihat lanskap peluang ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.
“Dengan cepat menjadi jelas bagi saya bahwa sementara sebagian besar pencari kerja mengalami trauma emosional dengan pengalaman pencarian kerja mereka dan perusahaan sering menggambarkan pengalaman pencarian kandidat mereka sebagai jalan acak, pasar kerja untuk segmen berpenghasilan rendah dan menengah pada dasarnya dipecah dan dimatangkan menjadi inovasi,” ujarnya.
Untuk pencari kerja, Atma sedang mengembangkan prosesor mobile. Saat mereka mulai melamar pekerjaan, pencari kerja akan menjalani proses penyaringan termasuk kualifikasi, keterampilan, dan kesesuaian budaya mereka. Prosesor Atma juga memberi mereka pembaruan aplikasi pekerjaan secara real-time sehingga pencari kerja tidak dihantui setelah mengirimkan aplikasi. Untuk perekrut, Adma menyederhanakan proses perekrutan dengan menggunakan data untuk menyaring, mengevaluasi, dan menyortir penyeleksi, sehingga mereka tahu orang terbaik untuk diwawancarai.
Atma juga mencakup aspek sosial seperti program pengembangan karir, pembelajaran peer-to-peer dan kesempatan untuk bertemu dengan pencari kerja lainnya.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala