Jakarta: Setelah hampir dua tahun penutupan perbatasan akibat wabah Kovit-19, Tourism Malaysia membawa sejumlah besar wisatawan Indonesia ke Langkawi.
Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, para pelancong dapat menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman-teman di pulau tanpa perlu isolasi wajib selama 14 hari.
Hariyanti Abu Bakar, Deputi Direktur, Jakarta, Tourism Malaysia, mempelopori kampanye periklanan di Indonesia.
Ia mengatakan Tourism Malaysia mendapat respon yang sangat positif dari travel agent Indonesia sejak diumumkannya Langkawi Travel Bubble.
“Mereka sangat antusias dan ingin tahu lebih banyak tentang proyek ini,” katanya kepada Bernama, seraya menambahkan bahwa roadshow Virtual Travel Mart saat ini akan diintensifkan dengan bantuan 200 agen perjalanan di seluruh Indonesia.
Tourism Malaysia sejauh ini telah melakukan road show di Yogyakarta, Jakarta dan sekitarnya.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa pelancong Indonesia harus menyerahkan konfirmasi pemesanan, tiket pesawat kembali yang dicetak dan asuransi perjalanan dan kesehatan US $ 80.000 (RM320.000) dari agen perjalanan terdaftar.
Haryanty menegaskan, sesuai dengan aturan pemerintah, mereka juga harus memberikan hasil tes RT-PCR Covit-19 negatif atau dilakukan tes setibanya di bandara, dan dapat mengikuti semua operasi di pulau jika hasilnya negatif.
“Wisatawan Indonesia diizinkan untuk melakukan perjalanan ke salah satu negara bagian yang diizinkan di Malaysia setelah tinggal tujuh hari, kecuali di area yang dinyatakan di bawah Perintah Kontrol Gerakan yang Ditingkatkan.
“Mereka dapat memilih apakah akan menggunakan paket wisata atau melanjutkan sebagai pelancong gratis di bawah operator tur yang terdaftar dan berizin di Kementerian Pariwisata, Seni, dan Budaya,” tambah Hariyandi.
Dia mengatakan, sebelum epidemi, 3,6 juta turis Indonesia melakukan perjalanan ke Malaysia pada 2019.
Di Kuantan, Menteri Luar Negeri Dato ‘Saibudin Abdullah mengatakan Indonesia diusulkan sebagai negara kedua yang menerapkan Vaccine Travel Path (VTL) bersama Malaysia, setelah Singapura.
Ia mengatakan VTL, jika diterapkan, pada awalnya akan mencakup dua lokasi di Indonesia, yakni rute Kuala Lumpur-Jakarta dan Kuala Lumpur-Bali.
“Kami tidak memiliki batas waktu kapan itu bisa dilakukan, tetapi kami berharap itu akan dimulai awal tahun depan, seperti yang dibahas oleh Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Jacob dalam kunjungannya sebelumnya ke Indonesia.
“Namun, kami berhati-hati untuk membuka perbatasan negara, apalagi dengan ditemukannya varian baru Covit-19 dari Afrika yang sangat agresif,” kata Saifuddin, Ketua Partai Baha’i Pribumi Persatuan Malaysia.
Dia berbicara pada konferensi pers setelah menghadiri konvensi tahunan Fraksi Indira Mahkotta partai kemarin.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala