Suryaputra Vijaksana (Jakarta Post)
Premium
Singapura
Jumat, 17 Juni 2022
Yen Jepang (JPY) memiliki tempat khusus dalam perekonomian dunia. Ini adalah salah satu mata uang Hak Penarikan Khusus (SDR) Dana Moneter Internasional (IMF) dan merupakan mata uang ketiga yang paling banyak digunakan untuk pembayaran global, banyak digunakan dalam pembiayaan perdagangan.
Ini juga diterima secara luas sebagai mata uang “safe haven” di saat ketidakstabilan global. Di pasar keuangan, JPY adalah “mata uang keuangan” yang digunakan dalam carry trade terhadap mata uang yang menghasilkan lebih tinggi seperti dolar Kanada dan kroner Norwegia.
Namun, nilai yen telah turun tajam selama 12 bulan terakhir. Pada 14 Juni, yen telah terdepresiasi 23 persen terhadap dolar AS dan 14 persen terhadap rupee. Ini tidak biasa mengingat nilai yen terhadap mata uang utama selama kenaikan global. Alasan depresiasi adalah perbedaan suku bunga yang melebar antara yen dan mata uang lainnya dan defisit perdagangan balon Jepang karena kenaikan harga energi global.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Rp 55.500 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- Surat Kabar Digital Harian E-Post
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses khusus ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Berita Terkait
Anda mungkin juga menyukai:
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala