Jakarta, November. 10 (Reuters) Miner Vale akan menjual 14% saham di perusahaan pertambangan nikel Indonesia Vale Indonesia ( INCO.JK ) untuk menurunkan batas maksimum kepemilikan asing, kata menteri pertambangan Indonesia pada hari Jumat.
Divestasi tersebut menjadi syarat bagi Indonesia Vale untuk memperpanjang izin operasinya ke Indonesia. Kontrak Vale saat ini akan berakhir pada tahun 2025.
Menurut aturan Indonesia, investor asing harus menjual 51% sahamnya kepada pembeli lokal setelah jangka waktu tertentu.
Menteri Aribin Tasrif mengatakan kepada wartawan akan ada “harga khusus” untuk divestasi tersebut, meskipun ia tidak memberikan rincian harga, dan menambahkan bahwa pemerintah bermaksud untuk mencapai kesepakatan tersebut pada tahun ini.
Saham Vale Indonesia diperdagangkan pada 4.690 rupiah ($0,2988) per lembar pada hari Jumat.
Arifin menambahkan, setelah perpanjangan izin, Vale membutuhkan waktu tiga tahun untuk menunjukkan kemajuan pembangunan fasilitas pengolahan nikel.
“Untuk perpanjangan kali ini, mereka harus melaksanakan rencana itu. Kalau dalam tiga tahun tidak terlaksana, maka (perpanjangan) akan terhenti,” ujarnya kepada wartawan.
Vale tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Vale Base Metals, yang unitnya di Indonesia dikendalikan oleh Vale Canada Ltd, membayar $10 miliar untuk berinvestasi di Indonesia selama dekade berikutnya, kata kepala eksekutifnya pada bulan September.
Vale Canada Limited saat ini memiliki 43,79% saham Vale Indonesia dan Vale Japan Limited memiliki 0,54%. Investor asing lainnya antara lain Sumitomo Metal Mining dengan 15,03%.
Grup dan mitranya saat ini sedang mengembangkan dua fasilitas untuk menambang bijih nikel sebagai bahan yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik dan pabrik untuk memproduksi logam.
Proyek-proyek ini akan meningkatkan kapasitas pengilangan Vale Indonesia dari sekitar 75.000 metrik ton per tahun menjadi 300.000 ton per tahun.
($1 = 15.695.0000 rupee)
Laporan oleh Francisca Nango; Ditulis oleh Stanley Vidianto; Penyuntingan oleh Kim Coghill
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala