TikTok milik ByteDance akan meluncurkan kembali penjualan e-commerce di Indonesia dengan investasi dari Tokopedia setelah menutup Toko Tik Tok pada bulan Oktober.
Platform media sosial milik ByteDance, TikTok, akan menginvestasikan sekitar $1,5 miliar (£1,2 miliar) di situs e-commerce Indonesia, Tokopedia, dalam upaya untuk memulai kembali bisnis penjualan online di negara tersebut menyusul larangan yang diberlakukan oleh pemerintah negara tersebut pada bulan September.
TikTok menghentikan pengoperasian platform e-commerce Tik Tok Shop di Indonesia pada awal Oktober untuk mematuhi aturan baru di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Perusahaan akan membeli 75,01 persen saham GoTo, salah satu unit GoTo, kata grup teknologi yang terdaftar di Jakarta kepada investor pada hari Senin.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, TikTok berjanji untuk menginvestasikan $1,5 miliar di Tokopedia dalam jangka panjang.
Mitra lokal
Transaksi ini akan membuat Tokopedia membeli bisnis TikTok Shop di Indonesia seharga $340 juta dalam perluasan platform e-commerce-nya.
“Kemitraan strategis ini akan dimulai dengan periode percontohan yang dilakukan melalui konsultasi erat dan pengawasan dengan regulator terkait,” kata TikTok dan GoTo dalam sebuah pernyataan.
Saham GoTo turun lebih dari 12 persen pada hari Senin menyusul berita tersebut.
Indonesia melarang e-commerce berbasis media sosial pada bulan September, sehingga memberikan pukulan telak terhadap ambisi TikTok di salah satu pasar terbesar dan paling menjanjikan, dimana TikTok memiliki sekitar 125 juta pengguna.
Kompetisi yang ‘adil’
Malaysia dan Vietnam telah mempertimbangkan untuk menerapkan pembatasan serupa.
Peraturan bulan September mengharuskan perusahaan untuk memisahkan transaksi e-commerce dari konten media sosial.
Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hassan mengatakan pada bulan September bahwa peraturan tersebut bertujuan untuk memastikan persaingan yang “adil dan merata” dan melindungi data pengguna serta pengecer kecil dan menengah.
Kepemilikan saham TikTok di Tokopedia seharusnya memungkinkan mereka memimpin bisnis tanpa campur tangan GoTo, kata para analis.
Pasar yang berkembang
TikTok dan GoTo mengatakan mereka mempromosikan produk Indonesia di platform tersebut dan membantu usaha kecil mengembangkan strategi produksi dan penjualan.
Tokopedia bersaing dengan platform e-commerce yang berkembang pesat termasuk Shopee dan Lazada.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala