Madden, Indonesia – Dua belas wanita yang bekerja di tambang emas ilegal di provinsi Sumatera Utara, Indonesia, tewas dan terkubur dalam tanah longsor yang dipicu oleh tanah longsor.
Tambang tanpa izin umum terjadi di seluruh Indonesia yang kaya mineral, dan situs yang ditinggalkan menarik penduduk setempat untuk mencari bijih emas yang tersisa tanpa menggunakan peralatan keselamatan yang tepat.
Dua belas wanita berusia antara 30 dan 55 tewas saat menggali emas di sebuah tambang ilegal yang ditinggalkan di tebing yang runtuh Kamis sore di distrik Mandalay Nadal, Sumatera Utara.
“Batu di sekitar tambang runtuh dan mengubur 12 wanita, semuanya tewas,” kata kepala polisi setempat Marlon Rajak kepada AFP Kamis malam, dengan mengatakan para korban bukanlah penambang profesional.
Dua wanita lain yang bekerja dengan mereka lolos dari bencana dan melarikan diri ke desa untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
Butuh beberapa jam bagi petugas penyelamat untuk mengambil mayat para korban karena lubang sedalam dua meter itu dipenuhi lumpur.
“Sekarang semua jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarganya,” katanya kepada Rajak.
Sekitar 300 km (186 mil) selatan ibukota provinsi, Madden, tambang emas ilegal tersebar luas di Mandalay Natal, dan banyak situs telah ditinggalkan oleh operator.
Kecelakaan pertambangan sering terjadi di seluruh nusantara akibat tanah longsor, terutama selama bulan-bulan musim panas yang hujan.
Tahun lalu, enam penambang tewas ketika tambang emas ilegal runtuh di Bariki Maudong di Pulau Sulawesi.
Pada tahun 2020, 11 penambang tewas dalam tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat di Sumatera.
Mendaftar untuk buletin harian
Klik di sini untuk mendaftar
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala