Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
JAKARTA, 12 Agustus (Reuters) – Surplus perdagangan Indonesia menyempit menjadi $3,93 miliar bulan lalu, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu mencatat surplus perdagangan yang lebih baik dari perkiraan sebesar $5,09 miliar di bulan Juni didukung kembalinya ekspor minyak sawit setelah pencabutan larangan tiga minggu di bulan Mei. Baca selengkapnya
Perkiraan rata-rata dari 12 analis yang disurvei adalah untuk ekspor menunjukkan pertumbuhan tahun-ke-tahun 29,73% di bulan Juli, naik dari 40,68% di bulan Juni.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Impor Juli naik 37,30% tahun-ke-tahun dibandingkan dengan kenaikan Juni 21,98%.
Ekonom menteri Bank Faisal Rachman memperkirakan surplus Juli sebesar $3,85 miliar, mengatakan kinerja ekspor telah melemah di tengah perlambatan aktivitas perdagangan global dan penurunan harga batu bara dan minyak sawit mentah dari bulan lalu.
“Harga komoditas terus mendukung kinerja ekspor, meskipun kekhawatiran resesi global merupakan tekanan pada harga,” katanya, seraya menambahkan bahwa impor telah memperlambat ekspor karena pemulihan ekonomi domestik.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Polling Devyani Sathyan dan Arsh Moghre di Bengaluru; Ditulis oleh Stefano Suleiman di Jakarta; Diedit oleh Kanupriya Kapoor
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala