Seorang wanita Tionghoa jatuh dari tepi kawah saat mengambil foto di gunung berapi di Indonesia.
Korban, Huang Lihong, 31, sedang tur keliling provinsi Jawa Timur bersama suaminya Zhang Yong saat kecelakaan terjadi. Mereka mendaki hingga ke tepian Kawah Ijen, sebuah taman wisata vulkanik di kawasan tersebut.
Pasangan itu naik ke puncak gunung berapi aktif yang terkenal dengan fenomena “api biru” untuk menyaksikan matahari terbit.
Menurut polisi, ia terjatuh dari ketinggian 75 meter dan tewas seketika. Para pejabat telah mengklasifikasikan kematiannya sebagai kecelakaan.
Menurut pemandu wisata, awalnya Lihong menjaga jarak aman dua hingga tiga meter dari tepi tebing saat mengambil foto. Dia telah memperingatkan pasangan itu tentang tempat-tempat berbahaya, sebuah portal online Inggris Mandiri dilaporkan.
Pemandu melanjutkan, dan Lihong mundur untuk mengambil foto di dekat pohon, ingin menambahkan latar belakang ranting-ranting yang gundul dan berkeliaran.
Laporan menunjukkan bahwa dia secara tidak sengaja menginjak gaun panjangnya yang tergerai sambil bergerak mundur dan terjatuh dari tebing. Juga tidak jelas apakah dia mengenakan rok atau gaun pada saat kejadian.
'Api biru' Gunung Api Ijen disebabkan oleh cahaya biru yang dipancarkan selama pembakaran gas belerang. Meskipun Gunung Igen terus mengeluarkan sejumlah kecil gas berbahaya, lokasi tersebut tetap dapat diakses oleh masyarakat.
Pada tahun 2018, banyak orang harus mengungsi dari rumah mereka, dan setidaknya 30 orang dirawat di rumah sakit ketika gunung berapi tersebut mulai mengeluarkan gas beracun.
Indonesia memiliki sekitar 130 gunung berapi aktif. Banyak orang Indonesia tinggal dan bertani di dekat gunung berapi ini karena tanah subur yang disediakannya.
Awalnya diterbitkan oleh: 25 April 2024, 11:10 WIB
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala