Desember 23, 2024

Review Bekasi

Temukan Berita & berita utama terbaru tentang INDONESIA. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang INDONESIA

Sawit miring karena data ekspor yang lesu, pajak ekspor Indonesia yang rendah – pasar

Sawit miring karena data ekspor yang lesu, pajak ekspor Indonesia yang rendah – pasar

JAKARTA: Minyak sawit berjangka Malaysia diperdagangkan lebih rendah pada hari Senin, memangkas keuntungan dari sesi sebelumnya, menyusul rilis data ekspor yang lesu dan saingannya Indonesia menetapkan tarif ekspor minyak sawit yang lebih rendah untuk paruh kedua Oktober.

Kontrak patokan minyak sawit untuk pengiriman Januari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 1,84% menjadi 3.795 ringgit ($804,88) per ton pada istirahat tengah hari, setelah naik hampir 5% pada hari Jumat.

Beberapa pelaku pasar kecewa dengan data ekspor Malaysia yang lesu untuk 1-15 Oktober meskipun ringgit melemah, yang dapat membuat minyak sawit menarik bagi pembeli asing, kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur.

Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-15 Oktober turun 4% dari periode yang sama di bulan September, surveyor komoditas Intertek Testing Services (ITS) mengatakan pada hari Sabtu, sementara perusahaan survei independen AmSpec Agri Malaysia melaporkan peningkatan 1,9%.

Palm berakhir hampir 5% lebih tinggi karena kekhawatiran gangguan pasokan Laut Hitam

Indonesia menetapkan harga referensi untuk minyak sawit mentah untuk 16-31 Oktober pada $713,89 per ton, dokumen kementerian perdagangan yang beredar pada hari Sabtu menunjukkan pajak ekspor sebesar $3 per ton, turun dari $33 yang dikenakan pada harga referensi sebelumnya.

“Konsesi pajak Indonesia akan menarik pembeli,” tambah pedagang itu.

Kontrak kedelai teraktif Dalian turun 1,31%, sementara kontrak minyak sawitnya turun 0,05%. Harga minyak kedelai menghapus kenaikan sebelumnya dan diperdagangkan 0,14% lebih rendah di Chicago Board of Trade. Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.

Minyak sawit kemungkinan akan berbalik menuju support di 3.707 ringgit per ton setelah gagal menembus resistance di 3.858 ringgit.