Wakil Menteri Pertanian Domingo Panganipan mengatakan, mereka memantau impor pupuk dari Indonesia melalui pendekatan pemerintah-ke-pemerintah.
Hal itu berkembang setelah Panganiban bertemu dengan Duta Besar Filipina untuk Indonesia Gina Zamoralin untuk membahas bidang-bidang potensial kerjasama pertanian antara Manila dan Jakarta.
Menurut Panganiban, pemerintah Filipina tetap terbuka terhadap usulan negara tetangga untuk bersama-sama mengembangkan tanaman bernilai tinggi.
Selama pertemuan ke-3 Kelompok Kerja Bersama Pertanian Filipina-Indonesia yang diadakan pada bulan Agustus, Kementerian Pertanian Indonesia mengusulkan upaya bersama dalam penelitian dan pengembangan dalam rantai nilai, khususnya kelapa dan kopi.
Departemen Pertanian (DA) mengatakan pertemuan ke-4 Kelompok Kerja Pertanian Bersama Filipina-Indonesia (JAWG), yang akan diselenggarakan oleh Indonesia, dapat digunakan sebagai platform untuk mengangkat isu dan menjajaki kerja sama teknis di bidang pertanian.
Menurut DA, kedua negara akan menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) tentang kerja sama perikanan.
MoU yang diusulkan memerangi praktik penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur; pengembangan akuakultur berkelanjutan; pengembangan pasca panen dan pengolahan ikan; Pendidikan dan Pelatihan; pengelolaan dan pembangunan pesisir; dan perdagangan dan investasi.
“DA meningkatkan permintaan akses pasarnya ke Indonesia sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. 34 Tahun 2016 dan penyakit mulut dan kuku (FMD) tanpa vaksinasi,” kata Panganiban.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala