Bali telah meningkatkan pemeriksaan terhadap semua wisatawan, terutama yang berasal dari India, untuk mencegah kemungkinan berjangkitnya virus Nipah yang mematikan di tengah lonjakan pengunjung dari negara Asia Selatan tersebut.
Pejabat kesehatan di pulau resor Indonesia mengatakan bahwa jika seorang pelancong diketahui melakukan perjalanan ke negara-negara yang terkena virus Nipah dan menunjukkan gejala termasuk suhu tinggi dan infeksi saluran pernapasan parah, mereka akan dikirim ke rumah sakit untuk evaluasi menyeluruh.
Kepala Dinas Kesehatan Bali I Nyoman Kede Anom mengatakan peningkatan tindakan tersebut menyusul kematian dua orang akibat virus yang merusak otak di negara bagian Kerala, India selatan, bulan lalu.
Virus ini ditularkan ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau individu lain yang terinfeksi.
Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1999 di Malaysia dan Singapura ketika terjadi wabah yang menyerang peternak babi dan orang lain yang melakukan kontak dekat dengan babi.
Ledakan itu menewaskan lebih dari 100 orang di kedua negara.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, gejala Nipah meliputi demam, gangguan pernapasan, sakit kepala, dan muntah. Tidak ada obat atau vaksin untuk Nipah, yang memiliki angka kematian tinggi.
Badan kesehatan PBB mengatakan pekan lalu bahwa tidak ada kasus baru yang dilaporkan di Kerala sejak 15 September. Negara bagian ini telah mengalami beberapa wabah Nipah dalam lima tahun terakhir.
Anom mengatakan tim ahli saraf, ahli bedah, dan ahli lainnya telah dibentuk untuk menangani wabah tersebut dan masa inkubasi Nipah yang lama menimbulkan kekhawatiran.
“Kita harus hati-hati karena banyak turis India yang ke Bali. Menakutkan karena di bandara ada masa inkubasi tertentu yang tidak demam,” ujarnya.
Bagian belakang Bali – tapi ‘turis sampah’
Bagian belakang Bali – tapi ‘turis sampah’
Masa inkubasi virus dapat berkisar antara empat hingga 14 hari, menurut WHO.
Data dari Dinas Pariwisata Bali menunjukkan pulau ini menyambut lebih dari 3 juta wisatawan asing, termasuk 288.873 wisatawan India, dalam delapan bulan pertama tahun ini.
Anom mengatakan Nipah belum terdiagnosis di Indonesia dan menyarankan rumah sakit dan klinik komunitas untuk mengikuti protokol pengendalian infeksi standar saat menangani sampel atau kasus yang diduga, The Bali Sun melaporkan.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala