Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
JAKARTA, 22 Sep (Reuters) – Perusahaan energi negara Indonesia Pertamina ( PERTM.UL ) bertujuan untuk menguji pembayaran karbon untuk penyimpanan bawah tanah pada akhir tahun 2022, ketika para pejabat menyiapkan peraturan untuk mengembangkan infrastruktur penangkapan karbon. Kamis.
Pertamina bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 30% pada tahun 2030 dan sedang menjajaki teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS) dengan beberapa mitra untuk mengimbangi emisi dan meningkatkan produksi minyak dan gasnya.
Pertamina dan mitranya Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) berencana untuk melakukan uji coba injeksi karbon di lapangan Pertamina Jatibarang di Jawa Barat, kata kepala divisi hulu Pertamina Budiman Parhusip dalam konferensi industri.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
“Kami sedang melakukan uji injeksi di Jatiparang dan akan kami lakukan tahun ini untuk melihat dampak dari waduk tersebut,” kata Budiman.
Sementara itu, Kementerian ESDM sedang menyusun regulasi penerapan Carbon Capture and Storage (CCS) dan CCUS di sektor migas, kata Dirjen Duduka Migas Ariadji di acara yang sama.
Berdasarkan peraturan yang diusulkan, kontraktor yang memasukkan instalasi fasilitas penangkap karbon dalam rencana pengembangan mereka dapat diberikan insentif untuk membuat proyek tersebut layak secara komersial, kata Duduka.
Aturan yang diusulkan hanya akan berlaku untuk kontraktor minyak dan gas, tetapi dapat memungkinkan industri lain untuk menyimpan karbon di fasilitas mereka, kata Duduka.
Budiman mengatakan, karena CCS dan CCUS membutuhkan investasi yang besar, perusahaan membutuhkan dukungan keuangan dari pemerintah untuk memungkinkan pengembangan proyek penangkapan karbon.
Indonesia perlu terbuka untuk menyimpan karbon dari sumber dalam dan luar negeri untuk membuat proyek terukur, kata Tracy Lothian dari ExxonMobil Low Carbon Solutions.
Karena ekonomi terbesar di Asia Tenggara bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060, Indonesia akan memprioritaskan penghematan karbon dari sumber dalam negeri untuk saat ini, kata Dutuka.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Pelaporan oleh Bernadette Christina diedit oleh Francesca Nangoi dan Ed Davis
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala