Tempo.co., Jakarta – Dalam studi terbaru oleh Pollster Indikator Politik Indonesia (IPI), mayoritas masyarakat merasa antikorupsi dan penegakan hukum terus melemah. Menurut Managing Director IPHI Burhanuddin Muhtadi, 34,6 persen percaya bahwa iklim penegakan hukum di Indonesia dapat diterima, 29,8 persen mengatakan penegakan hukum di Indonesia buruk dan 32,6 persen menganggapnya rata-rata.
Sementara jumlah mereka yang menilai baik masih lebih tinggi dibandingkan yang menilai buruk, kata Burhanuddin, 43,8 persen dibandingkan hasil survei serupa Februari lalu.
“Trennya di sini jelas, tapi sementara peringkat penegakan hukum masih bagus di mata masyarakat, tren ini menurun dibandingkan Februari. Jadi April kurang menguntungkan dibanding Februari,” kata Burhanuddin dalam webinar, Selasa. , 26 April 2022.
Situasi ini bahkan lebih buruk dalam studi tentang pemberantasan korupsi, karena hanya 28,1 persen dari mereka yang unggul dalam pemberantasan korupsi pada April 2022 yang berkinerja baik. Sebanyak 37,8 persen memberi peringkat buruk dan 28,5 persen memberi peringkat sedang.
Situasi ini bahkan lebih buruk dalam survei tentang pemberantasan korupsi. Menurut data IPI, hingga April 2022, hanya 28,1 persen yang berprestasi dalam pemberantasan korupsi yang berkinerja baik. Sebanyak 37,8 persen memberi peringkat buruk dan 28,5 persen memberi peringkat sedang.
Survei IPI secara umum menunjukkan kepuasan terhadap kinerja Presiden Djokovic semakin menurun. Secara keseluruhan, Burhanuddin mengatakan tingkat kepuasan publik terhadap Djokovic hanya 59,9 persen. Sementara itu, 30,5 persen dan 8,1 persen orang yang merasa kurang puas merasa tidak puas atau 38,6 persen secara keseluruhan.
M. Julnis Firmansya
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala