Operator tur lokal sangat marah atas rencana menaikkan harga masuk, menghambat pemulihan pariwisata setelah pandemi.
Setelah jeda dua setengah tahun, wisatawan akhirnya kembali ke kota pesisir Labuan Bajo di pulau Flores di tengah kepulauan Indonesia. Namun alih-alih melihat komodo raksasa yang terkenal, pengunjung malah diprotes, pintu ditutup dan perahu diikat.
Operator tur menutup pintu mereka selama tiga hari sejak 1 Agustus, mencegah pengunjung memasuki Taman Nasional Komodo yang terdaftar sebagai warisan UNESCO, yang membentang di pulau Komodo, Padar dan Rinca dan merupakan rumah bagi sekitar 6.000 kadal raksasa. Mereka berkonflik dengan pemerintah setempat yang berencana menaikkan harga tiket masuk pengunjung hampir 20 kali lipat.
Video promosi telah bocor keren Setelah pengembangan resor wisata serupa di pulau Rinca dan Komodo, Labuan Bajo menunjukkan rencana pelarian mewah.
Baca lebih lanjut tentang apa yang membuat penduduk setempat marah dan khawatir.
Sudah menjadi pelanggan? Masuk untuk melanjutkan membaca.
Atau, daftarkan alamat email Anda untuk uji coba gratis 21 hari.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala