Seorang pembantu rumah tangga Indonesia telah dipenjara selama enam minggu karena mencuri 74 barang senilai lebih dari $ 2.000 dari majikannya, menurut Shin Min Daily News.
Triknya terbongkar ketika dia berpikir untuk mengirim barang curian itu ke pacar dan temannya di luar negeri. Paket ditolak oleh perusahaan kurir.
Menurut sebuah laporan di Shin Min Daily News pada 1 Januari, bos pelayan berusia 60 tahun itu menemukan pelayan itu hilang ketika dia kembali ke rumah pada 18 Desember tahun lalu. Istri dan putranya, yang kemudian pulang, tidak tahu ke mana dia pergi.
Sekitar pukul 3 sore, putra pasangan itu menemukan seorang pembantu bernama Siddi meninggalkan rumah dan kembali ke rumah dengan mobil sewaan pribadi.
Ketika Siddi tiba, bos menceritakan bahwa seseorang datang ke pintu dengan empat tas besar. Pembantu itu memberi tahu putra majikan bahwa dia pergi ke perusahaan kurir dan meninggalkan barang-barangnya di dalam mobil.
Ketika bos membuka tas, dia melihat bahwa itu berisi barang-barang milik keluarga. Dalam satu tas ada kartu ulang tahun yang ditulis dalam bahasa Inggris Kota.
Saat dimintai keterangan, Siddi mengaku berniat mengirimkan barang curian itu kepada pacarnya di India dan temannya di Indonesia. Namun, perusahaan kurir menolak untuk menerima paket karena dia tidak dapat mengisi alamat dengan akurat. Bos kemudian menelepon polisi.
Menurut penyelidikan, surat kabar malam China melaporkan bahwa pembajakan kota dimulai pada 1 September tahun lalu. Dalam tiga bulan, dia telah mencuri total 74 item senilai $ 2.904. Barang-barang itu termasuk pakaian, dasi, jaket, dan piyama. Dia juga mencuri makan malam, minuman, bahan makanan dan bahkan mainan anjing.
Seorang wanita Indonesia berusia 25 tahun diperiksa oleh seorang polisi wanita yang menemukan “pembengkakan yang tidak biasa” di pakaian bibinya.
Dua ponsel, dompet kosong dan mata uang asing ditemukan tersembunyi di dalam bra-nya. Namun, Siddi mengatakan uang dan telepon itu miliknya. Saat mencari paspornya, dia mengaku mengambil uang kertas asing dari kamar majikannya.
Dalam permintaan maafnya ke pengadilan, Citi meminta maaf kepada majikannya, mengatakan dia “tidak berpikir jernih”, menurut Shin Min Daily News.
Ketika dihubungi oleh seorang reporter, majikan menceritakan bahwa mantan asistennya telah bekerja di rumah keluarga selama sekitar satu tahun.
Dia mengatakan bahwa aktingnya kurang dari seorang bintang dan dia sering tidur terlalu banyak sehingga istrinya tidak bahagia. Namun demikian, dia memilih untuk memberinya kesempatan lagi.
Majikan menambahkan bahwa Sidi sengaja mengambil barang-barang yang belum dibuka agar keluarga tidak melihat ada yang hilang.
Baca juga: Setelah Kembali Bekerja di Singapura, Seorang Pembantu Dipenjara Karena Mencuri Barang Berharga $10.000 Dari Mantan Majikannya.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala