KUALA LUMPUR: Laba setelah pajak dan kepentingan minoritas (PATAMI) PT Bank Maybank Indonesia Tbk turun 3,3% menjadi Rp 1,06 triliun pada sembilan bulan pertama 2021 dari Rp 1,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Bank mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa penyesuaian ketetapan pajak sebagai akibat dari beban pajak tangguhan adalah alasan penolakan.
“Pendapatan bunga bersih (NII) untuk sembilan bulan pertama tahun 2021 turun 4,7% menjadi Rp 5,35 triliun karena pertumbuhan kredit yang lebih rendah dan imbal hasil kredit yang lebih rendah, sejalan dengan suku bunga perbankan Indonesia dan restrukturisasi nasabah saat ini. Hutang terkena wabah.
“Namun, Tingkat Bunga Bersih (NIM) naik 6 basis poin menjadi 4,8% pada September 2021, yang disebabkan oleh pengurangan pengeluaran keuangan yang berkepanjangan,” katanya.
Ketuanya, Direktur Daswin Zakaria, mengatakan ekonomi perbankan pulih dengan baik hingga kuartal ketiga 2021, dengan aktivitas bisnis secara bertahap membaik menyusul runtuhnya kasus positif Kovit-19 dan keputusan pemerintah Indonesia. Pembatasan aktivitas publik di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami berharap perbaikan ini akan semakin meningkatkan kepercayaan pasar, yang akan mengarah pada perbaikan ekonomi nasional secara bertahap melalui promosi aktif program stimulus pemerintah dan program vaksinasi Pemerintah.”
“Meskipun pemulihan bertahap, kami berhati-hati dan disiplin dalam membimbing pertumbuhan bisnis bank dan kami masih menerapkan pendekatan manajemen risiko konservatif di tengah situasi yang menantang.
Di sisi lain, Daswin mengatakan Maybank Indonesia terus berinovasi dalam berbagai produk dan solusi keuangan yang sesuai bagi nasabahnya dengan tujuan memanusiakan layanan keuangan.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala