Op-ed ini adalah hasil dari beberapa diskusi antara saya dan teman saya dari Indonesia Rini Indiastuti, seorang peneliti Papua di Indonesia dan direktur PT, Rini Indiastuti. Matahari Energi Rajawali, perseroan terbatas yang berbasis di Indonesia dan Flying Hawk Institute. Sebelum menulis artikel ini, saya dan Rini memutuskan bahwa alih-alih fokus pada konflik, kita harus fokus pada keindahan, kesulitan, dan rekomendasi kawasan itu.
Awalnya, ada baiknya memperkenalkan Rini yang sudah lama menjadi bagian dari pariwisata dan kegiatan sosial Papua. Rini memandu pendaki profesional ke Piramida Carstens dan puncak Gunung Carstens di Indonesia. Ia menyelenggarakan kegiatan sosial yang memungkinkan wisatawan berinteraksi dengan warga Papua. Dia percaya bahwa itu berkontribusi pada proses pengembangan budaya dan ekonomi lokal. Menurut Rini, hubungan antara penduduk lokal dan wisatawan memiliki manfaat yang tak terhitung untuk keduanya. Misalnya, mengunjungi sekolah wisata dapat meningkatkan penglihatan siswa sambil memberikan pengalaman sekali seumur hidup kepada pengunjung. Kunjungan-kunjungan ini secara langsung dapat berkontribusi pada ekonomi lokal selama tinggal di desa.
Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, sehingga diakui sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Selain itu, ada banyak simbol nasional unik yang sering saya lihat di Malaysia, seperti hewan nasional Indonesia, komodo, kadal terbesar di dunia. Ini juga menonjol sebagai salah satu dari 10 negara teratas di dunia dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi. Ada juga destinasi liburan terkenal seperti Polly di Tanah Air. Ini akan menjadi petualangan yang luar biasa bagi mereka yang ingin berwisata ke Indonesia termasuk Papua.
Papua Indonesia
“Dengan dilatarbelakangi kekayaan sumber daya alam dan kemampuan pariwisata Papua, Rini mengatakan lagu “Tanah Papua adalah tanah yang subur, surga kecil yang jatuh ke bumi.” Apalagi lanskap megah dengan hutan lebat yang menutupi lanskap Papua masih menarik alam. pecinta.
Papua memiliki flora dan fauna eksotis sekitar 100 spesies, yang berbatasan dengan pulau Papua Nugini. Provinsi kepulauan ini diberkahi dengan sumber daya alam seperti mineral, emas dan tembaga, serta kekayaan budaya dan alam. Misalnya, ada hampir 500 suku dengan budaya yang berbeda dan lebih dari 400 bahasa yang berbeda.
Salah satu dari tujuh puncak di dunia adalah Piramida Carstens (puncak tertinggi di tujuh benua), danau megah di kota Enrotali dan Sentani, Festival Lemba Paliam (yang dirayakan setiap tahun) dan beberapa yang paling spektakuler tempat di Papua. Keanekaragaman Lembah Paliam), ukiran kayu tradisional yang megah, atol Kepulauan Raja Ambat yang menakjubkan (kepulauan Indonesia di ujung barat laut Semenanjung Kepala Burung di Papua barat) dan pantai-pantai indah di wilayah Kaimana dan Pyoto.
Singkatnya, alam dan budaya bertabrakan secara signifikan dan pariwisata di wilayah tersebut dapat memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan masyarakat di Papua, sementara para pelancong merasakan kedamaian batin selama perjalanan mereka ke Papua.
Era Joko Widodo
Dulu, Papua adalah daerah yang sangat terisolasi, dengan akses sanitasi dan fasilitas pendidikan yang terbatas karena akses transportasi yang terbatas.
Bayangkan sejenak Anda dialihkan ke dunia yang digerakkan oleh karma di Papua. Kematian akibat infeksi sangat umum di masyarakat pedesaan, tetapi dapat dengan mudah dikelola jika ada fasilitas kesehatan yang tepat di daerah tersebut.
Di bawah Presiden Joko Widodo, surga kecil itu mulai mendapat investasi. Beberapa perkembangan positif antara lain terciptanya transportasi darat di seluruh Papua untuk meningkatkan akses ke institusi kesehatan dan pendidikan, upaya menghemat waktu dan menurunkan biaya perjalanan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi, dan pembangunan pasar tradisional di berbagai daerah untuk melibatkan masyarakat. Dalam bisnis.
Namun, ada daerah di Papua yang perlu mendapat perhatian lebih untuk meningkatkan kualitas hidup. Perlu menambah jumlah fasilitas pendidikan dan kesehatan serta meningkatkan kualitas yang sudah ada di seluruh Papua. Kegiatan tersebut akan bermanfaat bagi semua orang di semua lapisan masyarakat. Misalnya, penduduk Papua dapat mengintegrasikan pengetahuan mereka tentang sumber daya terbarukan dan memaksimalkan manfaat masyarakat dan lingkungan melalui perangkat energi terbarukan yang diajarkan di pusat-pusat pendidikan. Jadi, surga kecil ini akan menjadi kehidupan yang benar-benar makmur dan tempat tinggal yang damai bagi suku Papua dan para pendatang yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk Papua dan sekitarnya.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala