Melalui Nota Kesepahaman ini, kami senang untuk memperdalam kemitraan kami dengan Pemerintah Indonesia untuk mengatasi tantangan perubahan iklim, dengan mendukung kepemimpinan KLHK dalam penggunaan lahan yang berkelanjutan dan konservasi hutan yang berharga di seluruh negeri.
Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Amerika Serikat telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang menjabarkan kerja sama pengurangan emisi sejalan dengan Rencana Aksi Net Sync 2030 Kehutanan dan Penggunaan Lahan Indonesia dan Strategi Iklim 2022-2030 USAID.
MoU ditandatangani oleh Pmpong Hendrono, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Jeff Cohen, direktur misi Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), kata kedutaan AS dalam sebuah pernyataan, Jumat .
Penandatanganan tersebut dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Citi Nurbaya dan Duta Besar AS untuk Indonesia Chung Yo. Kim juga hadir.
Berita Terkait: Amerika Serikat berikan 35,8 juta dosis vaksin Kovit-19 ke Indonesia
Melalui Nota Kesepahaman, kedua negara sepakat untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam visi jangka panjang untuk ketahanan iklim dan pembangunan rendah karbon.
“Melalui Nota Kesepahaman ini, kami senang dapat memperdalam kemitraan kami dengan Pemerintah Indonesia untuk mengatasi tantangan perubahan iklim.
Kementerian dan USAID berencana menjadi mitra dalam mendukung pengelolaan hutan lestari, termasuk penanaman pohon dan rehabilitasi lahan, dalam kegiatan yang direncanakan berdasarkan Nota Kesepahaman. Mengelola dan memulihkan lahan bit dan lahan basah untuk mengendalikan emisi gas rumah kaca; Serta mendukung upaya perlindungan keanekaragaman hayati satwa liar Indonesia, khususnya spesies ikonik seperti orangutan.
Berita Terkait: AS Dukung Upaya Membangun Demokrasi Inklusif di Indonesia: USAID
Untuk mendukung tujuan KLHK, USAID akan bekerja sama dengan mitra lokal, nasional dan internasional di semua tingkatan dengan pemerintah Indonesia.
Indonesia dan Amerika Serikat berniat untuk berbagi informasi, bertukar pengetahuan, mengembangkan proyek kolaborasi, dan berkolaborasi dalam kegiatan dan penelitian.
Pemerintah Indonesia dan USAID ingin lebih memperdalam kemitraan mereka dan menguraikan rencana dan kegiatan yang diusulkan dalam perjanjian implementasi hibah yang baru, tergantung pada ketersediaan dana.
Berita Terkait: Upaya Kementerian mencapai target FOLU Net Sink 2030 semakin diperkuat
Berita Terkait: Penyelidikan harus dilakukan atas pembunuhan Shreen Abu Agle oleh pasukan Israel
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala