Maskapai penerbangan Afrika Allied Aeronautics melakukan empat pembelian Pesawat angkut CN235-220 untuk Angkatan Darat Nigeria, pabrikan pesawat PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dideklarasikan Dalam siaran pers.
Kesepakatan itu terjadi setelah Nigeria dan Indonesia membahas kemungkinan penjualan perangkat keras militer ke negara Afrika dan produksi bersama pada tahun 2022. Berdasarkan melakukan Militer Afrika.
Fitur
Perusahaan Indonesia CASA/IPTN mengembangkan varian CN-235 dengan transfer teknologi dari CASA Spanyol pada tahun 1980an.
Didukung oleh dua mesin General Electric CT7-9C, pesawat ini memiliki kecepatan maksimum 237 knot (440 km/jam atau 273 mil/jam) dan kecepatan jelajah 169 knot (312 km/jam).
Struktur militer Indonesia yang baru dipesan memiliki muatan maksimum 16.500 kilogram (36.373 lb), 5.200 kilogram (11.464 lb), setara dengan 49 tentara bersenjata lengkap atau 34 pasukan terjun payung.
Fitur lainnya termasuk kemampuan lepas landas dari landasan pacu yang sempit dan tidak beraspal, sistem avionik kokpit kaca, autopilot, serta pintu ramp dan penutup di setiap ujung sayap, menurut PTDI.
Langkah strategis untuk memasuki pasar Afrika
PTDI telah menjual 70 unit CN235-220 di seluruh dunia, termasuk lima negara Afrika: Senegal, Burkina Faso, dan Guinea.
“Ekspor pesawat CN235-220 ke benua Afrika memiliki nilai strategis bagi industri nasional, karena rekam jejak penyampaian pesanan ekspor dan kepuasan pelanggan asing akan menjadi syarat utama dalam kegiatan tender internasional,” kata perseroan. Dikatakan.
“Kesepakatan baru untuk Nigeria ini merupakan salah satu langkah strategis kami untuk menembus pasar negara-negara Asia Selatan dan Afrika.”
Daftar belanja Nigeria
Abuja telah berusaha untuk memperoleh lebih dari 50 pesawat militer untuk mengatasi masalah kembarnya yaitu pembajakan dan pemberontakan Islam, termasuk pesawat serang M-346, helikopter T-129 ATAK, helikopter multi-peran Agusta 109 Trekker dan drone Wing Loong II buatan Tiongkok. .
Baru-baru ini mereka membeli 12 helikopter serang AH-1Z Viper dari AS seharga $1 miliar.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala