Jakarta. Menteri Pariwisata Indonesia Sandiaga Uno menanggapi dengan pendekatan yang lebih lembut terhadap laporan bahwa video kampanye pariwisata pemerintah Filipina salah merepresentasikan sawah terasering Indonesia.
“Itu benar-benar kesalahan yang tidak disengaja karena manusia melakukan kesalahan. Kita tidak perlu terlalu emosional,” kata Sandiaga dalam jumpa pers mingguan di Jakarta, Senin.
Sandiaga mengatakan Filipina, seperti banyak negara lainnya, menghadapi tantangan dalam membangun kembali sektor pariwisatanya akibat dampak ekonomi yang parah dari pandemi Covid-19 selama tiga tahun terakhir.
Dia juga menyoroti kebutuhan untuk mempromosikan ASEAN sebagai tujuan terpadu daripada dibatasi oleh batas-batas negara dalam hal mengembangkan dan mempromosikan pariwisata.
“Saya bisa memahami kesulitan yang saya hadapi [Philippine] Rekan Nyonya Cristina Frasco. Tetapi saya juga harus menggarisbawahi bahwa kita tidak boleh membatasi diri untuk mempromosikan dan mempromosikan pariwisata. [national] berbatasan tetapi mempromosikan ASEAN sebagai satu ruang,” kata Sandhyaka.
Positifnya, Sandiaga berpesan bahwa video kampanye Filipina patut membuat bangga masyarakat Indonesia karena memamerkan keindahan tempat wisata negaranya, negara tetangga pilihan.
“Tapi Filipina punya kelebihan unik yang tidak dimiliki Indonesia,” tambah Sandiaga.
Menteri ingat menonton video berjudul “Cintai Filipina” selama acara baru-baru ini di Kamboja dan kagum dengan pemandangan sawah.
“Saya pikir, ‘Ini terlihat seperti lanskap Indonesia,'” katanya. Dia mengaitkan kebingungan tersebut dengan fakta bahwa Indonesia dan Filipina adalah negara tropis dan kepulauan.
Video yang diluncurkan pada 27 Juni itu telah dihapus dari platform media sosial setelah biro iklan yang bertanggung jawab atas pembuatannya mengaku menggunakan rekaman stok dari negara-negara termasuk Indonesia, Brasil, Swiss, dan Uni Emirat Arab.
Lokasi spesifik sawah terasering yang ditampilkan dalam video telah diidentifikasi sebagai Ubud di Bali.
Tag: Kata kunci:
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala