Nawawi Pomolango dilantik sebagai komisaris sementara lembaga antikorupsi Indonesia pada hari Senin, setelah ketua sebelumnya diberhentikan karena tuduhan pemerasan.
Nawavi mengambil alih kendali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah polisi menetapkan mantan komisioner Firli Bahuri sebagai tersangka kasus korupsi mantan menteri pertanian yang ditahan atas tuduhan korupsi bulan lalu.
Perombakan ini merupakan pukulan terhadap kredibilitas lembaga pengawas antikorupsi, yang secara tradisional dianggap sebagai salah satu lembaga paling efektif dan independen di negara yang telah lama berjuang melawan korupsi.
Nawavi, mantan Wakil Komisioner, menyatakan akan fokus pada perbaikan tata kelola internal KPK dan memulihkan kepercayaan masyarakat.
Saya yakin seluruh pegawai KPK dapat bersinergi menjalankan amanah dan tugas KPK, ujarnya usai pelantikan Presiden Joko Widodo. Kami akan terus berupaya memberantas korupsi di negeri ini.
Pada hari Kamis, Firley disebutkan dalam kasus korupsi yang melibatkan Syahrul Yassin Limpo, yang menjabat sebagai menteri pertanian di bawah pemerintahan Jokowi hingga pengunduran dirinya bulan lalu.
Penyidik menduga Firli meminta uang kepada Saihrul untuk menunjukkan keringanan hukuman dalam kasus korupsinya. Polisi tidak mengungkapkan jumlah uang yang terlibat, namun media lokal melaporkan jumlahnya sekitar US$200.000.
Firley, yang membantah melakukan kesalahan, adalah pimpinan KPK pertama yang menghadapi tuntutan pidana sejak organisasi tersebut didirikan pada tahun 2002.
Keandalannya dipertanyakan
Reputasi independen KPK telah ternoda dalam beberapa tahun terakhir setelah disahkannya undang-undang reformasi lembaga tersebut pada tahun 2019.
Undang-undang tersebut, yang disahkan oleh parlemen di bawah pengawasan Jokowi, mencakup pembentukan dewan pengawas yang akan membatasi kewenangan investigasi badan tersebut dan mewajibkan karyawannya untuk lulus tes kewarganegaraan.
Pada tahun 2021, puluhan karyawan dan Penyelidik senior dipecat Setelah gagal dalam ujian yang disebut Tes Wawasan Nasional, mereka harus mempertahankan pekerjaan mereka. Kritikus menyamakan seleksi tersebut dengan tes kemurnian ideologi, dan menuduh bahwa seleksi tersebut dirancang untuk menyingkirkan penyelidik parasitisme yang paling berpengalaman di badan tersebut.
Komisi ini juga menghadapi penolakan dari beberapa politisi dan pejabat pemerintah.
Firli dituding melakukan beberapa pelanggaran etika dan moral sebelum dan selama menjabat Ketua KPK, termasuk menggunakan helikopter pribadi untuk perjalanan pribadi dan bertemu dengan tersangka korupsi.
Penangguhannya telah meningkatkan harapan di kalangan pendukung antikorupsi bahwa lembaga tersebut dapat memperoleh kembali kredibilitas dan independensinya.
Aktivis antikorupsi UT Purnomo, yang bekerja di KPK hingga 2021, memuji Nawavi sebagai orang yang tepat untuk memimpin komisi tersebut.
“Nawawi sangat bertalenta dan diterima serta dipercaya semua pihak,” kata UT kepada Benarnews. “Dia jauh dari sosok kontroversial dan jarang tampil di depan umum.”
Tapi Nawawi punya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, katanya.
“Dia perlu melakukan konsolidasi di internal KPK dan menyikapi keraguan dan berkurangnya kepercayaan masyarakat,” ujarnya.
‘sapu kotor’
Korupsi merupakan masalah besar bagi Indonesia, yang menduduki peringkat 110 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi Transparency International tahun 2022.
Indeks ini mengukur seberapa korupnya sektor publik di setiap negara, menurut para ahli dan pebisnis.
KPK didirikan sebagai bagian dari serangkaian reformasi yang lebih luas untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik setelah jatuhnya diktator Suharto pada tahun 1998, yang dituduh melakukan korupsi besar-besaran.
Badan tersebut mempunyai kewenangan mengusut, mengadili, dan membekukan aset tersangka korupsi.
Feri Amsari, profesor hukum di Universitas Andalas Batang, mengatakan Nawawi menghadapi tugas berat dalam memulihkan kredibilitas dan moral lembaga antikorupsi tersebut.
“Firley bukan satu-satunya yang terlibat karena keputusan KPK diambil secara kolektif dan kolektif, bukan dia sendiri,” kata Feri kepada Benner News.
“Tidak realistis mengharapkan sapu kotor bisa membersihkan rumah yang kotor,” ujarnya.
Feri juga mencatat, meski mendapat kritik luas dari kelompok masyarakat sipil, Jokowi telah memperpanjang masa jabatan Firli dan rekan-rekannya satu tahun hingga akhir tahun 2024.
“Presiden adalah akar penyebab kerusakan ini,” kata Ferry.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala