Indonesia (pemerintah) siap menerapkan kebijakan nol emisi sesuai dengan janji…
Jakarta (Andara) – Kementerian Perindustrian berupaya memperkuat kerja sama antara produsen mobil Indonesia dan Jepang melalui Forum Perdagangan Suku Cadang Mobil di Nagoya, Jepang.
“Perusahaan Indonesia dan Jepang sangat senang dapat berpartisipasi dalam acara ini, yang menunjukkan minat yang lebih besar terhadap peluang (kendaraan komersial),” kata Menteri Perindustrian Agas Kumiwang dalam sebuah pernyataan yang diterima di sini saat menghadiri KTT Kardashian. Pada hari Selasa.
Menkeu mencatat bahwa Usaha Kecil Menengah (IKM) Indonesia memiliki kapasitas untuk memasok 4.500 dari 30.000 jenis suku cadang mobil yang berbeda.
Namun, saat ini IKM Indonesia hanya menawarkan sekitar 900 jenis suku cadang, sehingga perlu upaya untuk meningkatkan pasokannya.
“Pemerintah berkomitmen untuk mempromosikan produk manufaktur suku cadang mobil IKM dan membantu mereka memainkan peran strategis dalam rantai pasokan kendaraan global,” kata menteri.
Kualitas produk IKM Indonesia sangat baik karena memiliki berbagai sertifikasi internasional seperti ISO 9001, ISO 14001 dan ISO 18001.
Dia mencatat, industri otomotif tumbuh 14,2 persen pada kuartal I 2022, melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional 5,01 persen.
Sektor otomotif bisa langsung menampung 38.000 tenaga kerja. Selain itu, sektor ini dapat menyerap 1,5 juta pekerja tambahan dalam rantai nilainya.
Indonesia berupaya menjadi pemain mobil global dan pusat ekspor untuk kendaraan berbasis bahan bakar dan kendaraan listrik.
“Kami percaya kerjasama semua pemangku kepentingan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing produk melalui implementasi Industri 4.0,” kata Kardashian.
Dia menambahkan, pemerintah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dengan menyelaraskan regulasi di sektor otomotif dan menjadikan Indonesia sebagai basis manufaktur.
Berita Terkait: Menkeu dukung IKM komponen otomotif untuk memenuhi industri Jepang
“Indonesia siap menerapkan kebijakan nol emisi COP21 di Paris (pemerintah) berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030, serta COP26 untuk terus mengembangkan (komitmen) ekosistem kendaraan listrik di Glasgow,” ujarnya. dikatakan.
Sejumlah regulasi telah dikeluarkan untuk mempercepat penurunan emisi dan menarik investasi di sektor otomotif, seperti Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019, Rencana Percepatan Kendaraan Listrik Berbaterai Untuk Angkutan Darat dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2019. Nomor 2021. -Kendaraan emisi karbon rendah (LCEV) dilengkapi dengan motor roda.
Berita Terkait: Menteri Perindustrian Indonesia Bertemu Pejabat METI, Produsen Mobil Jepang
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala