Tempo.co, Jakarta – dari Indonesia Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bertemu dengan Menteri Perekonomian, Perdagangan, dan Perindustrian Jepang Ken Saito pada Jumat, 21 Juni 2024 di Tokyo untuk membahas kemungkinan peningkatan kerja sama di bidang manufaktur, khususnya sektor otomotif.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Perindustrian pada Minggu, 23 Juni 2024, Kartasasmitha menyampaikan apresiasi kepada perusahaan otomotif Jepang yang terus memajukan operasionalnya secara positif, termasuk memperdalam keterlibatannya dalam ekosistem manufaktur otomotif Indonesia dengan mengintegrasikan usaha kecil dan menengah. perusahaan berukuran.
Melihat kondisi yang menguntungkan, ia meningkatkan kerja sama dengan Jepang untuk ikut serta dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Menkeu juga menyoroti peluang besar bagi industri otomotif Jepang untuk ikut mengisi kesenjangan konsumsi per kapita produk otomotif di Indonesia.
“Saat ini tingkat kepemilikan mobil di Indonesia 99 mobil per 1.000 penduduk. Ke depan saya yakin kita bisa mencapai 150 mobil per 1.000 (penduduk),” ujarnya.
Pasca pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk membahas rencana prioritas transisi energi di Jepang pada Desember 2023, Kartasasmitha mendorong peningkatan kerja sama transisi energi, serta kerja sama di bidang otomotif.
Beliau juga mendorong finalisasi Protokol Amandemen Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA), karena kedua negara telah menyelesaikan negosiasi substansial mengenai Protokol dalam kerangka IJEPA.
Menurutnya, IJEPA mempunyai peran penting dan strategis bagi kedua negara. Hal ini juga berlaku untuk program kolaborasi MIDEC (Pusat Pengembangan Industri Manufaktur) baru yang merupakan bagian dari IJEPA.
Oleh karena itu, Menteri mengharapkan dukungan Kementerian Perekonomian, Perdagangan dan Industri Jepang untuk mendorong pelaksanaan IJEPA dan kegiatan MIDEC baru di masa mendatang.
Dalam pertemuan yang digelar Jumat, 21 Juni lalu, kedua menteri juga membahas kerja sama pengembangan tenaga kerja industri.
Kartasasmitha juga menyoroti rencana program pertukaran sumber daya manusia industri antara Indonesia dan Jepang, yang memungkinkan pekerja Indonesia untuk berpartisipasi dalam program pelatihan khusus di Jepang dan memperoleh pengetahuan dan keterampilan tingkat lanjut.
Menteri Saito menyambut baik gagasan peningkatan kerja sama kedua negara yang disampaikan oleh Menteri Karthasasmitha.
Ia mengatakan kementeriannya menaruh perhatian besar dalam mendorong kerja sama dengan negara-negara di kawasan Selatan dengan menyediakan sejumlah anggaran.
Terkait kerja sama industri otomotif dengan Indonesia, ia mengakui bahwa Indonesia merupakan basis penting bagi produksi dan ekspor otomotif Jepang. Investasi perusahaan otomotif Jepang di Indonesia membawa keuntungan bagi kedua negara, ujarnya.
Kedua menteri akan bertemu kembali pada bulan Agustus untuk membahas kerja sama di sektor industri kedua negara.
Antara
Seleksi Guru: Tiongkok berada di puncak daftar 10 negara dengan hukuman mati tertinggi
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala