JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Indonesia dan United Nations Children's Fund (UNICEF) merilis laporan rancangan Sistem Registrasi Sosial Ekonomi Terpadu (Regsosek) yang menekankan peran data dalam memperkuat program bantuan sosial bagi keluarga miskin dan rentan.
“Untuk menjamin keberhasilan penyelenggaraan program jaminan sosial, perencanaan harus didasarkan pada data terkini dan terpercaya,” kata Suku Dinas Kependudukan dan Ketenagakerjaan/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Maliki dalam keterangannya. pernyataan resmi. Kantor, Jumat.
Ia menguraikan bahwa laporan tersebut menggambarkan penggunaan Rexocheck untuk meningkatkan penyaluran bantuan jaminan sosial kepada keluarga dan anak-anak pada kelompok termiskin dan meningkatkan distribusi dalam keadaan darurat.
Selain itu, laporan tersebut merekomendasikan penggunaan Rexocheck untuk memberikan dukungan jaminan sosial secara lebih efektif dengan memastikan data diperbarui secara berkala, kata Maliki.
“Ini adalah langkah yang sangat signifikan untuk meningkatkan akurasi kami dalam perencanaan, penganggaran, dan pemberian layanan kepada masyarakat yang paling rentan. RexoSek adalah bagian terbaru dari reformasi jaminan sosial progresif di Indonesia,” ujarnya.
Berita terkait: Kementerian menyoroti pentingnya Regsosek untuk data inklusif
Manisa Zaman, perwakilan UNICEF di Indonesia, mengatakan hasil laporan ini akan menjadi peta untuk mengidentifikasi keluarga-keluarga dalam kelompok rentan.
Menurut Zaman, pemberian layanan sosial kepada kelompok tersebut merupakan bagian dari upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, karena keluarga dan anak merupakan investasi penting negara.
“Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara teladan yang mampu mengambil keputusan untuk membentuk sistem sosio-ekonomi guna meningkatkan administrasi jaminan sosial dan mengurangi kemiskinan dengan cepat,” kata Zaman.
Pendataan Regsosek diselesaikan melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Tahun 2023 dan Data Sasaran Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrim (P3KE).
Saat ini, data RexoSec mencakup hampir 271 penduduk atau 95 persen total penduduk Indonesia.
“Pemerintah Indonesia terus berupaya menyelaraskan Rexocheck dengan data nasional lainnya seperti data kependudukan, data jaminan sosial, dan data pendidikan,” ujarnya.
Berita terkait: Modal utama Pemerintah Regsosek untuk menjangkau seluruh masyarakat: Kementerian
Berita Terkait: Regsosek untuk membantu mengefisienkan belanja negara: Kementerian Keuangan
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala