Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Davos, Swiss, 23 Mei (Reuters) – Indonesia tidak memiliki rencana untuk mengurangi persentase minyak sawit dalam biodiesel di bawah 30% saat ini untuk memastikan pasokan energi negara, kata Menteri Perekonomian Erlanga Hardo kepada Reuters. Pada hari Senin.
“Dengan kelapa sawit, kita mengurangi ketergantungan kita pada minyak. Sekarang membandingkan harga minyak sawit dengan harga energi, Anda harus membayar lebih untuk energi (subsidi). Jadi masalahnya dengan ketahanan energi,” kata Hardardo. Wawancara.
Di satu sisi Forum Ekonomi Dunia di Davos, sebuah resor pegunungan Swiss, dia berkata:
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Hardorto mengatakan Indonesia yang merupakan sumber 60% minyak sawit dunia telah memberlakukan batasan 30% pada biofuel untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak mentah.
“Jika Anda bergantung pada minyak, hari ini Anda berada dalam (a) situasi bencana.
Indonesia menangguhkan ekspor minyak sawit mentah dan beberapa turunannya pada bulan April dalam upaya untuk mengurangi harga lokal minyak goreng. Embargo itu mengguncang pasar minyak goreng global pada saat kekurangan pasokan yang disebabkan oleh perang di Ukraina. Baca selengkapnya
“Di Indonesia, harga energi tidak diteruskan ke rakyat, sehingga pemerintah membayar delta (selisih) antara harga energi dengan harga murah,” kata Hardardo.
Kementerian Perdagangan Indonesia mengeluarkan aturan pada hari Senin bahwa perusahaan harus mendapatkan izin ekspor, yang hanya dapat dikeluarkan untuk apa yang disebut kewajiban pasar domestik (DMO). Peraturan ini tidak merinci apa yang harus dilakukan DMO, tetapi izin itu berlaku selama enam bulan. Baca selengkapnya
Kebijakan DMO adalah bahwa produsen harus menjual sebagian dari produk mereka di dalam negeri dengan harga tertentu, yang digunakan sebagai sarana untuk mengamankan pasokan lokal sebelum larangan baru-baru ini, tetapi gagal mengendalikan harga minyak goreng.
Ditanya bagian mana dari minyak sawit yang harus dijual secara lokal di bawah DMO, Hardardo mengatakan itu harus mencapai 20%.
“Saat ini (DMO) sudah 30%, tapi kalau harga minyak turun akan diturunkan menjadi 20%,” katanya.
Hardardo mengatakan prospek pertumbuhan Indonesia telah kuat di kawasan sebesar 5% selama dua kuartal terakhir, sebanding dengan Vietnam.
“Kami masih optimistis pertumbuhannya 5%, tapi energi tergantung harga,” ujarnya.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Pernyataan Divya Chaudhary di Davos; Diedit oleh Alexander Smith dan Matthew Lewis
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala