JAKARTA (ANTARA) – Indonesia terpilih kembali menjadi anggota Dewan Organisasi Maritim Internasional (IMO) periode 2024-2025 melalui pemilihan yang digelar pada sidang ke-33 Majelis IMO yang digelar di London, Jumat (1 Desember).
Keberhasilan Indonesia terpilih kembali menjadi anggota Bagian C Dewan IMO merupakan bukti pengakuan dunia internasional terhadap kehadiran Indonesia di sektor maritim global, kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
“Indonesia akan memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk ikut serta dalam perumusan kebijakan IMO yang paling berpengaruh di dunia di bidang kelautan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Sumathi menyampaikan apresiasinya kepada delegasi Indonesia yang telah melakukan berbagai upaya, termasuk melalui jalur diplomasi, untuk menyukseskan pencalonan kembali Indonesia ke Dewan IMO.
“Momentum ini akan kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk terus melanjutkan pertumbuhan sektor maritim dengan harapan dapat mendistribusikan manfaat secara merata kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Antoni Arif Priadi, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, mengatakan pada pemilihan anggota Dewan C Section IMO, total ada 135 negara dari 175 negara anggota IMO yang memilih Indonesia.
“Indonesia termasuk di antara 20 negara yang terpilih menjadi anggota Dewan IMO Kategori C dari 24 negara nominasi,” kata Priyadi di kantor pusat organisasi tersebut di London.
Ia mencatat, Indonesia memberikan kontribusi penting sebagai negara anggota IMO.
Anggota Dewan IMO dibagi menjadi tiga kategori: Kategori A, Kategori B, dan Kategori C.
Anggota Grup A mewakili negara-negara yang memiliki minat tinggi terhadap jasa pelayaran. Sebanyak 10 negara terpilih menjadi anggota Dewan IMO yaitu Yunani, Italia, Jepang, Tiongkok, Panama, Norwegia, Korea Selatan, Inggris, Amerika Serikat, dan Liberia.
India, Uni Emirat Arab, Brasil, Spanyol, Australia, Kanada, Prancis, Belanda, Jerman dan Swedia telah dipilih menjadi Dewan di Grup B. Mereka mewakili negara-negara yang paling tertarik dengan perdagangan maritim internasional.
Sementara Indonesia terpilih kembali menjadi anggota Grup C bersama Singapura, Malta, Arab Saudi, Turki, Mesir, Meksiko, Filipina, Chile, Malaysia, Bahama, Siprus, Maroko, Denmark, Qatar. Bangladesh, Kenya, Peru, Finlandia dan Jamaika.
Ke-20 anggota Dewan IMO Bagian C dapat mewakili negara-negara dengan kepentingan khusus di bidang transportasi dan navigasi maritim serta seluruh wilayah geografis utama di dunia.
Pada sidang Majelis IMO ke-33, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI berhasil mendapatkan penunjukan kembali sebagai auditor eksternal IMO periode 2024-2027.
Menteri Sumati dan Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Irlandia dan IMO Tesra Berkaya memimpin delegasi Indonesia pada sesi tersebut, yang mencakup perwakilan dari berbagai lembaga, termasuk kementerian dan badan usaha milik negara.
Berita Terkait: Menteri menggalang dukungan untuk Indonesia menjelang pemilihan Dewan IMO
Berita terkait: Indonesia berkomitmen memperkuat sektor pelayaran di IMO
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala