Jakarta: Indonesia berencana membangun sistem angkutan kereta ringan tahun depan untuk memudahkan lalu lintas dari bandara di pulau resor populer Bali, kata seorang menteri senior.
Bergantung pada pariwisata, Bali menarik jutaan pengunjung asing setiap tahunnya Dan jalan-jalan sempit di pulau yang dipenuhi pantai ini telah tersumbat oleh lalu lintas sejak dibuka kembali setelah pandemi COVID-19.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bandjaitan mengatakan pada Kamis (28 September) bahwa sistem light rail transit (LRT) akan dibangun di bawah tanah dan menghubungkan bandara internasional pulau itu dengan kawasan wisata populer Canggu dan Seminyak.
“LRT (di Bali) akan berada di bawah tanah, jadi lalu lintas di bandara Bali… akan diatur mulai tahun 2025 hingga 2026,” katanya di ibu kota, Jakarta, seperti yang dilaporkan media lokal.
Saat itu bandara diperkirakan menerima 24 juta pengunjung setiap tahunnya, katanya.
“Jika kita tidak melakukan itu, kita bisa terjebak di bandara selama tiga jam pada tahun 2026,” katanya kepada wartawan.
Proyek yang diperintahkan Presiden Joko Widodo ini telah menarik minat investasi di Seoul, Tokyo, dan Beijing, katanya.
“Ada Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok. Kami akan mengirim orang ke sana dengan cepat dan murah agar kami dapat melakukan transfer teknologi,” katanya ketika ditanya siapa yang dapat membiayai proyek tersebut.
Dengan sedikit pengecualian, peraturan setempat melarang bangunan di Bali memiliki tinggi lebih dari 15m.
Sebuah LRT baru-baru ini dibuka di Jakarta, yang menurut Widodo akan membantu mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi di kota metropolitan tersebut.
Kereta berkecepatan tinggi yang didanai Tiongkok dari Jakarta ke kota Bandung di Jawa juga akan diluncurkan minggu depan.
Langkah lain yang direncanakan pada tahun depan adalah menerapkan pajak sebesar 150.000 rupee (US$10) bagi wisatawan untuk mendanai pelestarian budaya ketika pulau Bali mencoba memanfaatkan popularitasnya dan melestarikan pesona tropisnya.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala