Jakarta (VNA) – Indonesia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menandatangani nota kesepahaman (Nota kesepahaman) pada instalasi Pusat Pelatihan Multidisiplin Tim Medis Darurat (EMT) untuk menangani keadaan darurat kesehatan di masa depan.
Pusat yang berlokasi di Universitas Pertahanan Republik Indonesia (RIDU) ini akan memberikan paket pelatihan tambahan yang mencakup berbagai bidang, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dan negara-negara Asia lainnya dalam menanggapi keadaan darurat kesehatan dengan cepat. , Manajemen Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, Manajemen dan Praktek Medis dan Logistik untuk Dampak Medis, Sosial dan Ekonomi dari Keadaan Darurat Kesehatan dll.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada 15 November, WHO Pandemi COVID-19 menunjukkan banyak kesenjangan kapasitas nasional, khususnya kesiapan tenaga kerja dalam hal keahlian dan kemampuan untuk menjangkau seluruh wilayah.
Sebagai bagian dari tujuan strategi EMT 2030, setiap negara harus mengembangkan kapasitas untuk menanggapi keadaan darurat nasional dengan cepat dan efektif dengan mengembangkan kapasitas regional dan sub-regional untuk mendukung masyarakat yang rentan.
Itu Indonesian Kementerian Kesehatan akan memainkan peran kunci dalam menyesuaikan standar EMT dengan konteks lokal, serta mendukung pertukaran pengetahuan dengan negara lain untuk memperkuat kapasitas EMT secara global.
VNA
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala