Tim penyelamat membawa jenazah seorang pendaki yang tewas dalam letusan Gunung Agamil Marabi di Sumatera Barat, Indonesia, Rabu, 6 Desember 2023.
Oleh Mardi Rosa Tanjung | Pers Terkait
BATU BALANO, Indonesia — Sebuah pantai di dekat akhir letusan gunung berapi Gunung Marabi di Indonesia pada akhir pekan yang menewaskan 23 orang dan melukai lebih banyak pendaki, kata para pejabat, Kamis.
Sekitar 75 pendaki mulai mendaki gunung setinggi hampir 2.900 meter (9.480 kaki) di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, pada hari Sabtu dan berada di gunung berapi tersebut pada hari berikutnya ketika gunung tersebut meletus.
Kapolda Sumbar Suhariono mengatakan, jenazah seorang mahasiswi ditemukan pada Rabu, sehingga jumlah korban tewas menjadi 23 orang. Para pejabat mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka yakin semua korban tewas telah diselamatkan.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari mengatakan setelah penilaian hasil pencarian dan penyelamatan, “pihak berwenang telah menyelesaikan operasi pencarian dan penyelamatan di Gunung Marabi karena semua korban telah ditemukan pada Rabu malam.”
Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional mengatakan semua jenazah telah dibawa ke rumah sakit pada Rabu malam untuk diidentifikasi.
Sekitar 52 pendaki berhasil diselamatkan setelah ledakan awal pada hari Minggu, dan sekitar selusin dilarikan ke rumah sakit dengan luka ringan.
Letusan Marabi pada hari Minggu mengeluarkan kolom abu tebal setinggi 3.000 meter (9.800 kaki) dan awan abu panas menyebar beberapa kilometer (mil). Desa-desa dan kota-kota terdekat tertutup puing-puing vulkanik yang menghalangi sinar matahari, dan para pejabat merekomendasikan masyarakat untuk memakai masker untuk menghindari abu tersebut.
Ledakan kecil memuntahkan banyak abu ke udara, mengurangi jarak pandang dan menghentikan sementara operasi pencarian dan penyelamatan.
Marabi terkenal dengan letusannya yang tiba-tiba karena bukan disebabkan oleh pergerakan magma dalam yang menyebabkan getaran yang tercatat pada monitor seismik.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, gunung berapi ini berada pada tingkat siaga tertinggi kedua di Indonesia sejak tahun 2011, yang menunjukkan aktivitas gunung berapi normal.
Para pendaki tidak boleh memasuki zona bahaya, namun pejabat setempat mengakui bahwa banyak pendaki yang mungkin telah mendaki lebih jauh dari yang diperbolehkan.
Marafi yang meletus pada Januari lalu merupakan salah satu dari 120 lebih gunung berapi aktif di Indonesia yang tidak menimbulkan korban jiwa. Karena terletak di “Cincin Api” Pasifik, negara ini rentan terhadap gejolak seismik akibat lengkungan gunung berapi dan garis patahan di sekitar Cekungan Pasifik.
Penulis Associated Press Ninik Karmini dan Edna Tariqan di Jakarta, Indonesia berkontribusi dalam laporan ini.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala