Jakarta (Antara) – Indonesia mengimbau negara-negara anggota Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) untuk memprioritaskan reformasi struktural perdagangan jasa guna meningkatkan kinerja perdagangan di tengah tantangan yang dihadapi perekonomian global.
Indonesia mendukung rencana aksi ekonomi APEC, termasuk implementasi kebijakan terkait reformasi struktural dan upaya pemulihan ekonomi global, kata Pasaria Tiara D., pejabat Kementerian Perdagangan. Lumban Cole mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Hal ini penting, terutama di masa pasca pandemi yang membutuhkan peran bersama dan aktif dalam mendorong kinerja ekonomi global, ujarnya dalam APEC Services Competitiveness Roadmap Annual Dialogue 2023.
Ia menguraikan kebijakan yang dikembangkan Indonesia untuk mendukung reformasi struktural perdagangan jasa.
Kebijakan tersebut menjadi landasan penguatan perdagangan jasa dan pilar pemberdayaan ekonomi secara keseluruhan.
Selanjutnya, reformasi struktural yang dilakukan oleh Indonesia telah dikembangkan secara menyeluruh dan komprehensif dengan tujuan penyederhanaan peraturan dan peningkatan kapasitas perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan jasa.
Gaol menjelaskan hal ini diperlukan untuk memperkuat perdagangan jasa Indonesia, terutama oleh ekonomi APEC yang mempertimbangkan kepentingan masing-masing ekonomi anggota dan mendukung rencana aksi.
Regulasi yang sebelumnya menghambat perdagangan dan investasi di Indonesia telah dilonggarkan. Penyederhanaan ini memungkinkan pengurusan izin komersial lebih cepat tanpa mengurangi pentingnya perizinan.
Contohnya termasuk perizinan yang berkaitan dengan konstruksi, telekomunikasi dan sistem permukiman.
Selain membahas reformasi struktural, Indonesia juga menyampaikan pentingnya dukungan APEC untuk memobilisasi keahlian antar ekonomi.
Indonesia sedang membahas Mutual Recognition Arrangement (MRA) dengan Australia untuk memobilisasi tenaga profesional di bidang perdagangan jasa, khususnya insinyur.
Dia mencatat bahwa dukungan untuk tenaga kerja profesional MRA akan bermanfaat tidak hanya untuk industri tertentu tetapi untuk seluruh tenaga kerja profesional dalam perdagangan jasa.
APEC menggarisbawahi pentingnya data dan statistik perdagangan jasa untuk mendukung implementasi Roadmap dengan meningkatkan kapasitas ekonomi anggota untuk mengumpulkan, menghitung dan memvisualisasikan data perdagangan jasa.
Berita terkait: Indonesia desak anggota APEC perbaiki sistem perdagangan multilateral
Berita Terkait: Indonesia Impact Fund Funds Greenhope Biotech Start-up
Berita terkait: Pertemuan bilateral Indonesia-Selandia Baru digelar di sela-sela APEC
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala