Ancaman non-tradisional, termasuk krisis energi dan krisis pangan, tidak boleh diabaikan di tengah tantangan keamanan, karena masalah pangan dan energi terkait erat dengan kepentingan masyarakat.
JAKARTA (Antara) – Menteri Luar Negeri Redno Marsudi menyoroti perlunya mengatasi ancaman non-tradisional untuk melindungi kepentingan rakyat di Forum Regional ASEAN (ARF) di Phnom Penh, Kamboja, Jumat.
“Ancaman non-tradisional, termasuk krisis energi dan krisis pangan, tidak boleh diabaikan di tengah tantangan keamanan, karena masalah pangan dan energi terkait erat dengan kepentingan masyarakat,” katanya. .
Konflik dapat muncul di wilayah ini seperti di wilayah lain. Selain itu, ketegangan dapat meningkat di berbagai belahan dunia, memperkuat penghormatan terhadap hukum internasional; Ketiga, tidak mengabaikan tantangan non-tradisional di tengah tantangan tradisional terkait konservasi.
“Karena tantangan berkaitan langsung dengan kepentingan rakyat, maka penting untuk terus menghadapi tantangan melalui kerja sama,” imbuh Menkeu.
Berita terkait: Penanganan sengketa tanah yang tepat penting untuk pembangunan daerah: Pemerintah
Pada pertemuan ARF, para Menteri Luar Negeri ASEAN menekankan kebutuhan mendesak bagi ARF untuk melanjutkan perannya dalam mempromosikan saling pengertian, saling percaya dan transparansi di kawasan.
Pertemuan ARF mengadopsi beberapa dokumen termasuk: Pernyataan ARF tentang Mempromosikan Perdamaian, Stabilitas, dan Kemakmuran di Kawasan melalui Tindakan Pencegahan
Baca juga: Senator Kaltim Desak Pemerintah Selesaikan Konflik Agraria
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala