ANN / JAKARTA POST – Pejabat kesehatan Indonesia sedang menjajaki kemungkinan gelombang lain infeksi COVID-19 menyusul ditemukannya transmisi Omikron subtipe BA4 dan BA.5 pertama di negara itu.
Kedua subspesies ini lebih tersebar luas daripada varian Omigron dan ditemukan di setidaknya selusin negara, termasuk Afrika Selatan, Inggris Raya (UK) dan Amerika Serikat (AS).
Indonesia telah melihat peningkatan kasus COVID-19 selama tiga minggu terakhir, dengan kasino mingguan berlipat ganda dari 1.800 kasus pada akhir Mei menjadi 3.600 kasus minggu ini.
Jumlah kasus aktif juga meningkat dua kali lipat dari 2.900 menjadi 6.007 kasus pada periode yang sama.
Pada hari Rabu, 1.242 kasus COVID-19 baru dilaporkan di negara itu, tertinggi sejak April.
Juru bicara National Government-19 Viku Adisasmito mengatakan sejumlah faktor berkontribusi terhadap peningkatan kasus baru-baru ini, termasuk peningkatan mobilitas penduduk, disiplin yang buruk dalam mematuhi etika kesehatan, dan menjamurnya subtipe Omigron baru.
Pemerintah melonggarkan aturan COVID-19 ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah merebaknya epidemi setelah gelombang ketiga pengisian bahan bakar Omigran pada bulan Januari dan Februari.
Pada bulan Maret, pemerintah mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya dalam dua tahun, akan mengizinkan partisipasi dalam tradisi penghilangan rambut yang indah.
Sebagai imbalannya, puluhan ribu orang Indonesia melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk merayakan liburan di awal Mei.
Bulan lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa orang tidak perlu lagi memakai masker di luar, dan awal bulan ini, pihak berwenang menurunkan pengendalian epidemi ke Level 1 di hampir semua kota dan wilayah, jauh di bawah pengendalian operasional umum empat tingkat (PPKM). Sistem.
Ini adalah pertama kalinya sejak wabah, semua orang Indonesia diizinkan menjalani kehidupan mereka seperti sebelum letusan, karena ruang publik, kantor, dan bisnis sekarang diizinkan beroperasi dengan kapasitas penuh.
Terlepas dari peningkatan mobilitas penduduk dan pembatasan yang longgar, Menteri Kesehatan Pudi Gunadi Sadiq mengaitkan peningkatan baru-baru ini dengan penyebaran subtipe BA.4 dan BA.5.
“Subvarian telah memompa lonjakan tuntutan hukum di banyak negara, jadi kami sangat yakin bahwa subtipe baru juga bertanggung jawab atas peningkatan transaksi baru-baru ini di negara kami,” kata Pudi.
Menteri memperkirakan kaset harian akan mencapai sekitar 20.000 kasus per hari selama puncak gelombang BA.4 dan BA.5, yang merupakan sepertiga dari puncak 60.000 kasus harian gelombang Omigron.
Pemerintah, kata Pudi, menyarankan penyelenggara acara besar untuk mewajibkan suntikan booster bagi peserta, mengimbau masyarakat untuk mematuhi peningkatan pengujian, penelusuran dan sekuensing genetik lengkap dan peraturan kesehatan COVID-19.
Hingga Kamis, Indonesia telah mengirimkan 369 juta dosis vaksin primer Kovit-19 kepada 62 persen populasinya. Ini bertujuan untuk memvaksinasi 70 persen dari populasi negara itu pada akhir bulan ini.
Dari 208 juta orang yang ditargetkan, hanya sekitar 23 persen yang mendapat suntikan booster.
Pada tanggal 8 Juni, negara tersebut mengumumkan kasus pertama yang dikonfirmasi dari subtipe BA.4 dan BA.5.
Tiga WNA dan seorang WNI yang menghadiri acara internasional di Bali didiagnosis mengidap penyakit tersebut.
Pada Senin, Kementerian Kesehatan mencatat empat kasus pertukaran lokal subtipe BA4 dan BA.5 di Jakarta dan Bali, sehingga total kasus terkonfirmasi subtipe baru menjadi delapan.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala